Adu Panco dan Ilmu Kebal di Syukuran Nelayan Banten

Warga bersyukur atas berkah selama ini dan memohon keselamatan selama di laut.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 02 Sep 2016, 11:05 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2016, 11:05 WIB
Nadran Banten
Warga Teluk, Pandeglang, Banten menggelar syukuran (Liputan6.com / Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Serang - Warga Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten masih melestarikan tradisi Tasyakuran Laut atau yang biasa disebut Nadran. Lokasi desa ini sekitar dua jam perjalanan dari Kota Serang, Banten.  

Pada Kamis 1 September 2016, warga Teluk menggelar 'Perpesta Pantai' dengan memainkan permainan tradisional, seperti lomba panco, lomba egrang, hingga bermain ilmu kekebalan tubuh asal Banten, yakni debus.

"Selain bersilaturahmi antar-nelayan. Nadran tujuannya juga untuk menjaga dan melestarikan budaya nelayan yang ada," kata Ketua Panitia Nadran, Tatang saat ditemui usai acara tersebut.

Gubernur Banten Rano Karno dan Bupati Pandeglang Irna Narulita diarak menggunakan Sisingaan yang oleh nelayan Kabupaten Pandeglang disebut dengan joli.

"Mari kita bersyukur dan rayakan Nadran dengan hikmat, semoga kita dihindarkan dari mara bahaya. Ini kekuatan budaya, ini sebetulnya di setiap wilayah membuat ini, bisa menjadi kalender yang menarik, tapi harus dilakukan secara bersamaan ," kata Rano Karno

Nadran sendiri memiliki makna mensyukuri segala nikmat dan berkah yang telah diberikan laut kepada nelayan sembari berdoa agar mereka diberi keselamatan selama berada di lautan. Seperti disampaikan Irna Narulita.

"Ini tradisi masyarakat pesisir yang udah berlangsung lama. Ini juga bisa dijadikan destinasi wisata bahari di Kabupaten Pandeglang, selain KEK Tanjung Lesung," kata Irna Narulita.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya