Liputan6.com, Semarang - Tinggal di perumahan elite tidak otomatis membuat penghuni mendapat jaminan keselamatan. Di Kota Semarang, Jawa Tengah, misalnya, dua bocah tertimbun longsor talut yang menimpa salah perumahan elite di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Hingga Senin (3/10/2016), petugas membersihkan rumah yang mengalami kerusakan cukup parah. Dua anak korban longsor, yakni Jesica (18) dan Jansen (9). Keduanya sempat terjebak dalam longsoran yang menimpa rumahnya di kawasan RT4 RW XI, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Paidi (53), penjaga rumah mengungkapkan, saat kejadian di dalam rumah sedang ada enam orang, yakni Enrico dan Kristin (pasangan suami istri), Mulyo Cahyono yang sudah lanjut usia, suster perawat, dan dua korban.
Longsor yang begitu cepat membuat para penghuni rumah tidak sempat menyelamatkan diri. Suara gemuruh langsung diikuti longsoran, sehingga menjebak isi rumah. "Kejadian malam, pas hujan deras. Ada dua anak di dalam, masih di kamar," ucap Paidi, penjaga rumah di lokasi yang longsor.
Baca Juga
Menurut Paidi, di dekat lokasi rumah yang tidak jauh dari Jalan Tol Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, terdapat tebing dengan tinggi 12 meter. Material dari tebing yang longsor dan materialnya menghantam kamar Jesica dan Jansen.
Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas, TNI, Brimob Polda Jawa Tengah, dan relawan lain, mendatangi lokasi longsor. Setelah berjuang selama lima jam lebih akhirnya dua orang tertimbun longsoran talut di perumahan tersebut ditemukan.
Korban ditemukan dalam kondisi sudah tewas dan langsung dimasukkan ke kantong jenazah. Korban pertama yang berhasil ditemukan adalah Jansen (9). Baru beberapa saat kemudian Jesica (18) ditemukan tim gabungan pada pukul 01.20 WIB atau enam jam pascalongsor.
Advertisement
Kuras Tenaga Tim SAR
Kapolrestabes Semarang Kombes Abiyoso Seno Aji mengatakan, proses evakuasi korban butuh waktu lama lantaran kondisi medan sulit dan reruntuhan batu yang longsor berukuran besar, sehingga menguras tenaga.
"Korban berhasil dievakuasi, posisi kedua korban saling berdekatan sesuai dengan informasi awal saksi, saat ada suara gemuruh kedua korban posisinya ada di kamar dan tak sempat menyelamatkan diri," Abiyoso membeberkan.
Abiyoso menambahkan, kedua korban tewas karena diduga terkena reruntuhan beton pada kepalanya. Dan Abiyoso memastikan bahwa korban longsor hanya dua orang.
"Petugas gabungan sudah memastikan korban longsor, Jessica dan Jansen, tidak ada yang lain," ia menjelaskan.
Kedua korban yang berhasil dievakuasi oleh petugas langsung dilarikan ke Rumah Sakit Elisabeth, Semarang.
Abiyoso juga mengimbau kepada warga Kota Semarang agar dapat menginformasikan kepada dinas terkait seperti Basarnas ataupun pihak kepolisian jika di atas atau belakang rumah terdapat tebing atau bangunan yang rawan longsor.
"Untuk teknisnya kawan-kawan dari Basarnas yang akan menjelaskan," Kapolrestabes Semarang memungkasi.