Banjir di Kota Kelahiran Habibie Rusak Bekal Masa Depan Siswi Ini

Rumah orangtua siswi berprestasi di kota kelahiran Habibie itu hancur rata dengan tanah.

oleh Fauzan diperbarui 26 Okt 2016, 12:01 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2016, 12:01 WIB
Banjir di Kota Kelahiran Habibie Rusak Bekal Masa Depan Siswi
Rumah orangtua siswi berprestasi di kota kelahiran Habibie itu hancur rata dengan tanah. (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Parepare - Hujan deras yang mengguyur Kota Parepare pada Senin malam, 24 Oktober 2016, membuat sejumlah titik di kota kelahiran Presiden ke-3 RI BJ Habibie terkena longsor dan banjir. Derasnya hujan membuat Sungai Jawi-Jawi meluap dan merusak sejumlah rumah warga.

Tak terkecuali kediaman Rahmawati (17) di Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare. Ia adalah salah seorang siswa berprestasi di salah satu sekolah swasta di Parepare. Ijazah dan sertifikat penghargaan miliknya hancur terendam banjir setinggi 2 meter.

"Rusak semua ijazah dan sertifikatku," kata Rahmawati kepada Liputan6.com, Selasa, 25 Oktober 2016.

Dia mengisahkan, saat air luapan Sungai Jawi-Jawi datang, warga panik dan berlarian menyelamatkan diri masing-masing. "Saya tidak sempat lagi mengambil barang-barang berharga milik saya dan keluarga. Cuma bisa selamatkan badan karena air datang tiba-tiba," ujar dia.

Setelah sempat mengungsi semalam, banjir surut hanya dalam beberapa jam. Rahmawati pun kembali ke rumah. Namun, ia hanya mendapati rumah kayu orangtuanya nyaris rata dengan tanah.

Ia juga menemukan banyak barang miliknya tak lagi di tempat, termasuk seragam sekolah yang biasa dikenakan sehari-hari. "Tidak hanya itu, ijazah SMP saya juga rusak, termasuk sertifikat sertifikat penghargaan," kata siswi yang pernah mendapat juara I lomba penulisan tingkat wilayah mewakili Kota Parepare itu.

Norma (45), ibunda Rahmawati, yang ditemui di tempat yang sama mengatakan saat ini dirinya hanya bisa pasrah melihat rumahnya hancur. "Sekarang saya hanya berharap pemerintah bisa membantu. Selama ini, keluarga kami hanya mengandalkan dagangan kelontongan," kata Norma.

Sementara itu, Lurah Bumi Harapan Akmal mengungkapkan saat ini pihaknya tengah menghitung jumlah kepala keluarga yang kediamannya hancur akibat banjir semalam. Sejauh ini, dua rumah warganya mengalami kerusakan parah.

"Satu di Jalan Jenderal Sudirman dan satu lagi di Pondok Bahagia. Ini akan kami upayakan untuk segera ditangani," kata dia.

Dari informasi yang dihimpun Liputan6.com, banjir di Kota Parepare menghantam dua kecamatan. Selain di Kecamatan Bacukiki, sebuah rumah di Kecamatan Ujung  hanyut terseret banjir. Selain itu, beberapa pohon tua yang ada di pinggir jalan protokol Kota Parepare juga tumbang dan mengakibatkan kemacetan parah di sejumlah titik.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Parera, Ilham menyebutkan hingga saat ini, pihaknya masih tengah sibuk mendata jumlah rumah yang mengalami rusak parah akibat bencana.

"Untuk sementara, kami masih melakukan pendataan. Belum bisa memberikan keterangan terkait jumlah pasti berapa rumah yang rusak dan kerugian material akibat kejadian semalam, karena kami masih melakukan evakuasi," kata Ilham.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya