6 Wisata Air yang Masih 'Tersembunyi'

Nikmati sensasi berwisata di lokasi yang masih 'perawan' ini.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Des 2016, 06:32 WIB
Diterbitkan 28 Des 2016, 06:32 WIB
Senja di Pantai Batu Kepala Kupang
Pemandangan di Pantai Batu Kepala Kupang yang menyerupai keindahan Tanah Lot Bali. (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Gencarnya pemerintah menggalakkan wisata di tanah air menyebabkan banyaknya tempat wisata baru yang dibuka. Tempat wisata yang terbilang masih 'perawan' ini menyimpan keindahan alam yang luar biasa.

Lokasinya yang masih sepi pengunjung karena belum banyak yang tahu dan harga tiket masuk serta akomodasi yang masih murah menjadi kelebihan tempat wisata baru ini.

Sebagai negara kepulauan, tentunya sangat mudah mencari tempat wisata air di negeri ini. Pantai, laut, danau tersebar hampir di setiap daerah. Berikut ada enam tempat wisata air yang masih 'perawan'.


1. Pantai Batu Kepala, Kupang

Pantai Batu Kapala di Kupang mungkin belum terlalu banyak dikenal. Pasalnya, pantai yang mirip Tanah Lot di Pulau Bali ini belum terlalu lama dibuka untuk publik.

Kini, pantai yang dulu hanya menjadi tempat parkir perahu para nelayan ini, telah berubah menjadi istana matahari terbenam. Pantai yang indah ini terletak di Kelurahan Nunhila, Kota Kupang.

Begitu sampai di pantai ini, ingatan para pengunjung langsung menuju satu tempat tersohor di Pulau Dewata yakni Tanah Lot. Bedanya, tidak dijumpai pura menghiasi karang tebing.

Sunset atau matahari terbenam dari pantai Batu Kapala terlihat indah dihiasi Tanjung Namosain dan Pulau Semau.

Walaupun aksesnya baru dibuka untuk umum, tetapi pengunjung sudah membludak. Semuanya hanya ingin mengambil gambar dan ber-selfie ria di tempat yang masih 'perawan' ini.

Di sekitar lokasi pantai juga sudah diramaikan kegiatan bisnis. Banyak penjual menjajakan makanan kecil dan minuman sehingga pengunjung bisa menikmati sunset sambari makan jagung bakar.

Untuk masuk ke lokasi wisata baru ini, belum dikenakan biaya untuk tiket masuk. Jadi, cukup merogoh kocek Rp 2.000 untuk biaya parkir.

Nama Batu Kepala, konon diambil dari salah satu batu besar di tempat itu yang mirip kepala binatang buas. Dahulu tempat itu sangat angker. Bahkan, masyarakat yang hendak ke pantai dilarang mengambil salah satu benda di area itu.

Wisata Alam Ranto Canyon di Brebes

Gratis Uji Adrenalin di Ranto Canyon, Hati-Hati Licin
Ranto Canyon. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)


2. Wisata Alam Ranto Canyon di Brebes

Ranto Canyon adalah objek wisata eksotis nan ekstrem. Wisata alam di Desa Winduasri, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ini menawarkan keindahan sekaligus bahaya.

Bayangkan, begitu masuk ke tempat wisata ini, pengunjung akan disambut sejuknya hawa pegunungan dan pemandangan indah di antara tebing-tebing terjal.

Perjalanan menuju lokasi hanya bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi atau sepeda motor. Waktu tempuh dari pusat Kota Brebes bisa mencapai tiga jam. Setelah itu, kita harus berjalan melalui jalan setapak yang turun terjal sejauh 200 meter lebih.

Saat memasuki Ranto Canyon, kita akan disuguhkan dengan aliran air yang mengalir di antara tebing bebatuan dengan ketinggian 10 hingga 20 meter dari dasar sungai.

Ranto Canyon memiliki trek sepanjang 769 meter. Di tengah perjalanan, wisatawan akan menemui air terjun yang deras menakjubkan.

Air yang jatuh dari dari ketinggian 20 meter ini nampak seperti butiran air hujan. Trek yang cukup menantang siap mengadang wisatawan yang ingin menaklukkan objek wisata ini.

Pengunjung harus berhati-hati saat menuruni tebing terjal dan batu besar menggunakan tali. Jika lengah sedikit, bisa-bisa tergelincir.

Wisatawan yang ingin mencoba track Ranto Canyon cukup membayar guide atau pemandu Rp 30 ribu per orang. Dengan membayar sejumlah itu, wisatawan mendapatkan fasilitas sewa helm dan pelampung gratis.

Lantaran belum dikelola secara resmi oleh pemerintah daerah Brebes, tiket masuk masih free atau tidak dipungut biaya. Usai menikmati keindahan alam Ranto Canyon, wisatawan dapat menikmati sejumlah makanan khas Salem Brebes yang ditawarkan penduduk setempat.

Biasanya wisatawan akan dimanjakan dengan pelayanan, termasuk makan siang, yang bisa dibeli dari penduduk setempat dengan harga yang cukup murah. Satu porsi nasi campur termasuk mendoan hitam dan sayuran, hanya Rp 15 ribu saja.

Sedangkan jika wisatawan ingin membeli buah tangan untuk dibawa pulang, dapat pula membeli di penduduk setempat seperti gula aren ataupun pernak pernik lainnya, termasuk Batik Salem.

 

Danau Tondano

Danau Tondano
Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow menargetkan Pulau Likri jadi destinasi wisata baru di Minahasa. Foto: Ahmad Ibo.

3. Danau Tondano, Pilihan Presiden Jokowi Rayakan Natal

Perayaan Natal 2016 secara nasional yang digelar pada 27 Desember 2016. Kegiatan itu rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

Jika tahun lalu Natal dirayakan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), perayaan tahun ini bakal dipusatkan di tepi sebuah danau cantik yang menjadi destinasi wisata utama kedua di Sulawesi Utara setelah Taman Laut Bunaken. Nama danau itu adalah Danau Tondano.

Danau yang membelah empat kecamatan di wilayah Minahasa itu berlokasi di ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan laut. Danau tersebut juga menjadi habitat bagi berbagai macam ikan air tawar.

Pantai Baru di Bantul

Serunya Kunjungan 350 Komunitas di Lahan Pasir Pantai Bantul
Peserta Siwtch Camp berkeliling di lahan pertanian pasir pantai milik PT Indmira, yang berada di lokasi Pantai Baru, Srandakan, Bantul.


4. Pantai Baru di Bantul Langsung Jadi Idola

Bosan dengan Pantai Parangtritis, coba nikmati keindahan Pantai Baru yang juga terletak di Bantul. Seperti namanya, pantai ini memang masih baru dibandingkan Parangtritis. Pantai Baru dibuka untuk umum pada tahun 2010 lalu.

Pantai Baru memiliki pasir hitam dengan tanaman cemara udang di sekitar pantai. Tanaman ini untuk menahan abrasi.

Pantai ini mudah diakses, cukup menyusuri jalan Bantul ke arah Selatan. Biaya masuknya juga masih murah, hanya Rp 3 ribu. Sedangkan, untuk yang membawa motor ditambah biaya Rp 2 ribu untuk parkir.

Meski baru, pantai ini sudah terkenal di media sosial. Banyak selfie bertebaran menggunakan latar pemandangan pantai ini.

Pantai Balekambang, Tanah Lot Rasa Malang

Pantai Balekamabang
Pantai Balekambang, merupakan salah satu pantai paling terkenal di Malang selain Sendang Biru.

5. Pantai Balekambang, Tanah Lot Rasa Malang

Tiket pesawat ke Bali sudah mahal jelang libur tahun baru, coba berkereta ke Malang, atau naik pesawat dengan harga tiket yang tidak terlalu tinggi.

Malang, kini mulai menjadi daerah yang 'ngehits'. Banyak dibuka tempat wisata baru di sini. Ada juga wisata alam menarik layaknya Tanah Lot di Bali. Tempat itu adalah Pantai Balekambang dengan Pulau Ismoyo yang menyerupai karang Tanah Lot.

Lokasi pantai ini berada di desa Srigonco, kecamatan Bantur. Harga tiket masuknya hanya Rp 15 ribu. Selain bisa bermain pasir, di sini juga disediakan beberapa permainan seperti flying fox, serta disediakan tempat penginapan di areal wisata.

 

Pantai Tanjung Pasir di Pulau Moyo

[Bintang] Pulau Moyo, Sumbawa
Pulau Moyo, Sumbawa. (Flickr)

6. Pantai Tanjung Pasir di Pulau Moyo, Nusa Tenggara Barat

Berlokasi di sudut ujung selatan Pulau Moyo, di sana pengunjung dapat merasakan halusnya pasir putih di pantai ini.

Pengunjung juga bisa berenang menikmati segarnya air ditengah matahari yang terik karena arus di pantai ini cukup tenang. Jangan lupa untuk membawa kacamata renang ya. Terumbu karang dan biota laut di sana sangat indah. Sayang untuk dilewatkan.

Untuk mencapai tempat ini, cukup dengan perahu motor dari desa Al Bari. Di pulau ini tersedia penginapan mewah sekelas bintang lima dengan biaya yang cukup mahal yakni sekitar $800 per malam.

Namun, ada pilihan lain, yaitu menginap di rumah penduduk dengan biaya hanya Rp 150-200 ribu per malam. Atau bisa juga, menggunakan tenda sehingga lebih hemat

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya