Topeng-Topeng Monyet Mengais Rupiah di Jalur Mudik Jabar Selatan

Mudik lebaran menjadi momen berharga bagi para topeng monyet dan pawangnya untuk mendapatkan penghasilan signifikan.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 29 Jun 2017, 16:03 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2017, 16:03 WIB
Topeng-Topeng Monyet Mengais Rupiah di Jalur Mudik Jabar Selatan
Mudik lebaran menjadi momen berharga bagi para topeng monyet dan pawangnya untuk mendapatkan penghasilan signifikan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Antrean panjang kendaraan pemudik di sepanjang jalur Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat dimanfaatkan para pemilik topeng monyet untuk mengais rupiah. Salah satunya Ajum yang mengaryakan monyet ekor panjang peliharaannya, Jacky, beraksi di tepi jalan.

Hampir sepanjang waktu, Jacky dipasangkan topeng dan disuruh bergerak ke sana kemari untuk menarik perhatian pemudik yang mulai frustrasi akibat terjebak macet di jalur mudik Jabar Selatan menuju arah Bandung.

"Sekarang pakai motor," ujar Ajum yang meminta Jacky memainkan sebuah mainan anak-anak menyerupai sepeda motor, sambil diiringi alunan musik dari alat musik tabuh, Rabu petang, 28 Juni 2017.

Meski aktivis pelindung satwa mengecam atraksi topeng monyet, aksi Jacky si monyet berusia 8 tahun itu cukup menghibur pemudik yang kelelahan. Ajum sang pawang sekaligus instruktur bagi si monyet, tak hentinya terus memandu agar monyetnya tetap bergaya menggemaskan sesuai permintaannya.

"Biasanya ada sembilan atraksi gaya yang ditampilkan, sekarang egrang," ujar dia sambil menunjuk Jacky yang langsung mengambil dua bilah batang kecil untuk dinaiki menjalankan atraksi egrang, sebuah mainan tradisional anak-anak Jawa Barat masa lalu.

Ajum mengatakan, selama masa mudik dan balik berlangsung, rata-rata ia mampu mengais pendapatan hingga Rp 200 ribu. Ia dan monyetnya biasa bekerja mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

"Kalau hari biasa dapat Rp 100 ribu saja sudah bagus, mana dibagi juga buat makannya monyet," ujarnya.

Selama atraksi topeng monyet berlangsung, sedikitnya 9 atraksi lucu tak pernah terlewatkan dari monyet yang diurusnya sejak usia lima bulan itu. "Ada atraksi topeng, egrang, babasoan, ngangkat barbel, main ka pasar, sholat, naek motor, hingga lumba-lumba," ujarnya.

Untuk mendapatkan monyet yang pintar dan lucu seperti si Jacky, Ajum mengaku mesti mendapatkan monyet sejak kecil agar mudah dididik. "Paling tiga bulan dididik biasanya langsung nurut, kalau lebih biasanya sulit diatur," kata dia.

Boby, salah satu pemudik asal Bandung, mengaku terhibur atas aksi lucu yang ditampilkan si Jacky. "Ya lucu saja melihatnya jadi terhibur juga meskipun sepintas, anak saya saja lihatnya senang," ujar Boby, pemudik asal Bandung yang rela mengeluarkan uang koin Rp 500 sambil mengambil gambar si Jacky yang mendekat kendaraannya.

Hingga kemarin siang, antrean panjang ribuan kendaraan yang mengarah ke Bandung masih berlangsung. Data hitung cepat kendaraan yang tercatat Dinas Perhubungan Kabupaten Garut hingga pukul 08.00 WIB menyatakan, pada H+2 Lebaran, total kendaraan arus balik menuju Bandung, Jakarta dan sekitarnya mencapai 89.291 unit, sementara kendaraan yang masuk Garut mencapai 79.179 unit.

Sementara, total kendaraan yang melintasi Kabupaten Garut, Jawa Barat melalui pos pintu masuk Kadungora dan Limbangan mulai H-7 hingga H+2 lebaran tahun ini mencapai 941.934 unit. Perinciannya roda dua mencapai 598.782 unit, sedangkan roda empat atau mobil mencapai 343.152 unit.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya