Peluru Masih Bersarang di Pinggang Polisi NTB Korban Penembakan

Salah satu polisi korban penembakan di Bima, dirujuk ke RS Bhayangkara Polda NTB menggunakan pesawat Twin Otter.

oleh Hans Bahanan diperbarui 11 Sep 2017, 20:40 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2017, 20:40 WIB
Penembakan polisi
Bripka Abdul Gafur, salah satu polisi korban penembakan di Bima, dirujuk ke RS Bhayangkara Polda NTB dengan menggunakan pesawat Twin Otter. (Foto: Polda NTB/Liputan6.com/Hans Bahanan)

Liputan6.com, Bima - Brigadir Polisi Kepala (Bripka) Abdul Gafur, anggota Polsek Langgudu, Polres Bima Kota, Nusa Tenggara Barat (NTB), salah satu polisi korban penembakan, akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB di Kota Mataram. Sebelumnya, ia ditembak di bagian pinggang oleh orang tak dikenal usai mengantar anaknya ke sekolah.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com, Bripka Abdul Gafur dirujuk ke Mataram, untuk menjalani penanganan intensif berupa operasi pengangkatan proyektil peluru yang masih bersarang di bahunya.

"Korban dirujuk menggunakan pesawat Twin Otter seri 400 milik PT Newmont pada pukul 17.30 Wita dari Bandara Sultan Kaharuddin, Bima," ucap Kepala Bidang Humas Polda NTB, AKBP Tri Budi Pangastuti, di Mataram, Senin (11/9/2017).

Keberangkatan Bripka Abdul Gafur ke Mataram didampingi langsung sejumlah anggota keluarganya dan Kepala Urusan (Kaur) Kesehatan Polres Bima Kota, Aiptu Tri Sujadi.

Adapun kondisi Bripka Zainal Abidin, anggota Satuan Sabhara Polres Bima Kota yang juga ditembak di bagian bahu kanan, sedang dalam masa pemulihan usai operasi pengeluaran proyektil peluru. Operasi bedah terhadap polisi korban penembakan itu dilakukan pada Senin sore tadi sekitar pukul 14.10 Wita, di ruang operasi Rumah Sakit Umum Kota Bima.

Sementara itu, Polda NTB memastikan salah satu polisi korban penembakan oleh orang tak dikenal di Kota Bima, Senin pagi tadi sekitar pukul 07.00 Wita, bukan dari jajaran Detasemen Khusus Antiteror atau Densus 88.

"Yang pasti keduanya bukan Densus 88, melainkan hanya anggota polsek dan anggota Satuan Sabhara," ujar Tri Budi Pangestuti.

Kota Bima Siaga I

Penembakan polisi
Polres Bima, NTB, menangkap empat terduga berikut sejumlah barang bukti kasus penembakan dua polisi. (Liputan6.com/Hans Bahanan)

Adapun Polda NTB memberlakukan status Siaga I untuk Kota Bima setelah adanya insiden penembakan polisi. Seiring dengan pemberlakuan Siaga I, Polda NTB mengambil langkah-langkah pengamanan seperti menggelar razia di jalan akses keluar masuk Kota Bima.

Sebelumnya, dua anggota Polres Bima Kota, NTB, ditembak orang tak dikenal di tempat berbeda dalam waktu beruntun pada Senin pagi tadi sekitar pukul 07.00 Wita. Saat itu, Bripka Zainal dan Bripka Gafur ditembak di dua tempat berbeda usai masing-masing korban mengantar anaknya ke sekolah.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com, kedua polisi ditembak di dua tempat berbeda dengan selisih waktu 15 menit. Bripka Zainal ditembak pada pukul 07.00 Wita, sementara Bripka Gafur diterjang timah panas pada pukul 07.15 Wita.

Bripka Zainal ditembak di bagian bahu kanan belakang usai mengantar anaknya sekolah di SDN 10 Kota Bima. Adapun, Bripka Gafur tertembak di bagian pinggang kanan usai mengantar anaknya sekolah ke SMP 8 Kota Bima.

"Kedua anggota tersebut sudah dievakuasi di RSU KOBI guna rawat intensif dan akan dilakukan operasi bedah untuk mengeluarkan proyektil di tubuh korban," ucap Kepala Bidang Humas Polda NTB, AKBP Tri Budi Pangastuti, dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Senin (11/9/2017), terkait insiden penembakan polisi.

4 Terduga Penembak Ditangkap

Tembak Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Sebelumnya, aparat Kepolisian Resor (Polres) Bima, NTB, kembali menangkap sejumlah terduga penembakan polisi. Tiga terduga penembak dua polisi yang terjadi pada Senin pagi tadi di Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, ditangkap. Sebelumnya, seorang terduga diringkus beberapa saat setelah penembakan.

Keempat terduga yang ditangkap masing-masing berinisial LS (34 tahun), IM (31 tahun), IKZ (21 tahun), dan WD (27 tahun). Salah satu terduga penembak yang ditangkap adalah seorang perempuan berinisial LS.

Namun, saat ini, keempat terduga penembak dua polisi masih berstatus sebagai saksi karena masih dalam pemeriksaan intensif pihak kepolisian.

"Empat orang diamankan Polres Kota Bima dan sedang dilakukan pemeriksaan intensif terhadap mereka," ucap Kasubid PID Humas Polda NTB selaku Kalakhar, Kompol H Mukhdar Zakaria, Senin (11/9/2017).

Adapun Kapolres Bima Kota AKBP Ahmad Nurman mengatakan, penangkapan para terduga penembakan polisi itu setelah digelar sweeping atau razia di beberapa tempat berbeda di Kelurahan Penatoi, Kecamatan Empunda. Razia digelar sesaat setelah penembakan terjadi.

"Keempat orang terduga diamankan dalam sweeping bersama Brimob di Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima," kata Ahmad Nurman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya