Skenario Evakuasi Pengungsi Gunung Agung Lewat Laut

Kapal Gajah Laut sudha disiapkan untuk mengevakuasi warga terdampak erupsi Gunung Agung.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Okt 2017, 14:05 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2017, 14:05 WIB
BNPB Terbangkan Drone untuk Pantau Kawah Gunung Agung
Penduduk mengamati Gunung Agung dari Desa Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (11/10). Menurut BNPB, aktivitas vulkanik Gunung Agung masih tinggi sehingga PVMBG masih menetapkan status awas sejak 22 September lalu hingga saat ini. (AP/Firdia Lisnawati)

Liputan6.com, Karangasem - Badan Keamanan Laut (Bakamla) menyiagakan kapal patroli KN Gajah Laut-4804 untuk mengevakuasi warga melalui jalur laut jika sewaktu-waktu terjadi bencana erupsi Gunung Agung yang saat ini berstatus Awas. Saat akan melakukan evakuasi melalui jalur laut, warga sebelumnya akan dikumpulkan di wilayah Karangasem.

"Setelah pengungsi terkumpul kami akan gerakkan menuju Dermaga Tanah Ampo dan Padang Bai," ujar Deputi Operasi dan Latihan Bakamla RI, Laksamana Pertama TNI Semi Djoni Putra saat melakukan kunjungan di Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar, Bali, Selasa 24 Oktober 2017, dilansir Antara.

Kunjungan tersebut dilakukan untuk memantau kesiapan kapal patroli KN Gajah Laut-4804 beserta seluruh personel kapal yang akan dilibatkan untuk membantu proses evakuasi warga pengungsi Gunung Agung.

"Apabila terjadi erupsi, kami rencanakan mengangkut pengungsi menuju tempat yang aman. Apabila melewati jalur laut, yang paling aman adalah ke Lombok," ujarnya.

Terdapat dua jalur evakuasi alternatif yang telah disiapkan untuk mengevakuasi pengungsi Gunung Agung jika terjadi erupsi, yaitu dari Dermaga Tanah Ampo dan Padangbai menuju Lembar, Lombok dan Benoa Bali.

Saat menjalankan operasi tersebut, kapal patroli KN Gajah Laut-4804 nantinya akan tergabung dalam Satuan Tugas Laut (Satgasla) di bawah kendali operasi Komandan Lanal Denpasar dengan titik tunggu di Dermaga Lembar, Lombok.

KN Gajah Laut-4804 merupakan kapal dengan panjang 48 meter yang merupakan salah satu kapal patroli Bakamla yang memiliki kemampuan patroli dan SAR di wilayah teritorial Indonesia dan Zona Tambahan.

Sebelum bersandar di Pelabuhan Benoa untuk misi Gunung Agung, kapal yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Beni Hermawan dan diawaki oleh 24 personel tersebut telah melaksanakan operasi bersama dengan kapal patroli dari Australia dari Australian Border Force dan Ditjen PSDKP KKP di Laut Timor.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya