Korban Terdampak Banjir dan Longsor di Jawa Barat Capai 44 Ribu Orang

Jumlah warga terdampak banjir dan longsor itu hanya meliputi Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Bandung.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 27 Feb 2018, 22:00 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2018, 22:00 WIB
Banjir dan longsor di Jawa Barat
Manajer Pusdalops PB BPBD Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu, memaparkan jumlah korban terdampak banjir dan longsor di Jawa Barat, dalam sepekan terakhir Februari 2018. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Dalam sepekan terakhir Februari 2018, bencana banjir dan tanah longsor melanda sejumlah daerah di Jawa Barat. Jumlah korban terdampak bencana alam diperkirakan mencapai 44.079 jiwa.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu mengatakan jumlah warga terdampak banjir dan longsor itu hanya meliputi tiga wilayah, yaitu Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Bandung.

"Saat ini ada tiga wilayah yang jadi fokus kita karena jumlah terdampaknya sangat besar," ucap Budi ditemui di Kantor BPBD Jabar, Bandung, Selasa (27/2/2018).

Budi merinci, korban bencana paling banyak di Cirebon, yakni mencapai 39.045 jiwa. Jumlah itu ditambah tiga orang meninggal dunia di Cirebon.

Sedangkan di Kuningan, longsor dan tanah bergerak berdampak pada 3.352 jiwa. Sementara, pengungsi dan warga yang terancam tempat tinggalnya akibat banjir dan longsor mencapai 1.682 orang.

 

Kuningan dan Cirebon Tanggap Bencana

Tanah Longsor Kuningan,  Cuaca Hambat Proses Evakuasi
Petugas SAR Brimob membantu melakukan evakuasi warga terdampak longsor di Kabupaten Kuningan Jawa Barat. (Dok Brimob Jawa Barat / Panji Prayitno)

Hingga saat ini, menurut Budi, wilayah Kuningan dan Cirebon ditetapkan dengan status tanggap bencana hingga 5 Maret 2018. Khusus untuk Kuningan, BPBD Jabar mengirimkan 15 personel Unit Reaksi Cepat.

"Masing-masing wilayah sudah didirikan titik-titik pengungsian. Kuningan yang agak besar jumlahnya, ada 1.200-1.500 titik pengungsian," jelas dia.

Budi mengaku saat ini belum bisa menaksir nilai kerugian akibat bencana. "Sekarang kita masih fokus pada pemenuhan dasar pada korban bencana," ucapnya.

Budi mengimbau agar warga tetap mewaspadai hujan dengan intensitas tinggi. Sebab, wilayah Jawa Barat hingga saat ini masih berstatus Siaga Darurat Bencana.

"Status Siaga Darurat Banjir dan Longsor diberlakukan sejak 1 November 2017 sampai 31 Mei 2018," Budi menandaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya