Jangan Coba-Coba Balapan Liar dan Trek-trekan di Jalanan Garut

Kepolisian Resor Garut, Jawa Barat, akan memfokuskan penertiban kawasan balapan liar dan trek-trekan yang biasa berlangsung menjelang Ramadan.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 26 Apr 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2018, 15:00 WIB
Operasi Patuh Lodaya Garut Fokus Sisir Balapan Liar dan Trek-trekan
Operasi Patuh Lodaya Garut fokus menyisir balapan liar dan trek-trekan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Kepolisian Resor Garut, Jawa Barat, akan memfokuskan penertiban kawasan balapan liar dan trek-trekan, yang biasa digelar kaum muda menjelang Ramadan. Untuk itu, polisi menggelar operasi Patuh Lodaya hingga dua pekan ke depan.

"Ini dalam rangka menyambut cipta kondisi menjelang Lebaran dan Idul Fitri," ucap Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna, selepas apel operasi Patuh Lodaya di halaman Mapolres Garut, Kamis (26/4/2018).

Menurutnya, tiga pekan menjelang datangnya bulan suci Ramadan tahun ini, lembaganya langsung menggelar operasi Patuh Lodaya untuk menciptakan kondisi tertib berlalu lintas. Sebanyak 91 personel diterjunkan dalam operasi itu dengan tujuh target utama selama operasi berlangsung.

Dengan adanya operasi itu, tingkat kepatuhan berlalu lintas masyarakat diharapkan menurun, serta berdampak pada penurunan angka kecelakaan di jalan raya. "Pelaksanaannya selain di kota, nanti dilaksanakan di masing-masing wilayah polsek juga," dia menambahkan.

Kasatlantas Garut, AKP Erik Bangun Prakasa menambahkan, ada tujuh target utama dalam operasi serentak secara nasional itu, yakni pelanggar yang tidak menggunakan safety belt, melawan arus, mengemudi dengan anak kecil yang membahayakan keselamatan anaknya.

Kemudian tidak mengemudi dalam keadaan mabuk, melebihi kecepatan dalam mengemudi, hingga penggunaan handphone saat berkendara. "Jadi operasi ini murni kemanusiaan tidak ada lagi penindakan, tindakannya di sini (kantor)," katanya.

Selain tujuh target tadi ujar dia, selama operasi berlangsung, lembaganya akan memberikan perhatian khusus untuk membersihkan praktik balapan liar dan trek-trekan yang kerap terjadi saat bulan suci Ramadan tiba.

"Istilahnya ngabuburit atau apalah itu, makanya kita hentikan sejak sekarang jangan sampai terjadi," kata dia.

Bahkan bukan hanya itu, kegiatan balapan liar dan aksi slalom kendaraan roda empat yang marak dilakukan setiap malam di kawasan simpang lima Garut akhir-akhir ini, tak akan lupa menjadi target berikutnya selama kegiatan operasi dilaksanakan.

"Kabari saja mulainya jam berapa, tim kami dengan cepat akan langsung menindak ke lapangan," dia menegaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ubah Image Polisi Menakutkan

Operasi Patuh Lodaya Garut Fokus Sisir Balapan Liar dan Trek-trekan
Operasi Patuh Lodaya Garut fokus menyisir balapan liar dan trek-trekan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Selain mengamankan pengguna kendaraan bermotor yang melanggar, Erik berharap adanya operasi Patuh Lodaya, mampu menyadarkan masyarakat agar tertib berlalu lintas. Termasuk, mengubah pandangan negatif bahwa polisi sebagai momok menakutkan bagi mereka.

"Kita berharap masyarakat memikirkan polisi melaksanakan ini (operasi), untuk keselamatan dirinya sendiri juga termasuk masyarakat lainnya," ujarnya.

Lembaganya menilai, kecelakaan lalu lintas kerap terjadi akibat kesalahan kecil pengguna dalam melanggar aturan berlalu lintas. Selain itu, tumbuhnya budaya kebut-kebutan yang menjadi gaya hidup dan tren generasi milenia, harus segera dihentikan agar kecelakaan lalu lintas bisa dihindarkan.

"Memang tingkat kepatuhan (berlalu lintas) sudah di atas 70 persen, nah yang 30 persen kita harapkan tumbuh dan kita sadarkan saat operasi seperti ini," ujar perwira menengah Polri itu.

Terakhir, Erik berharap, adanya operasi Patuh Lodaya dua pekan ke depan mampu meningkatkan kesadaran berlalu lintas masyarakat, sehingga berdampak pada penurunan angka kecelakan lalu lintas.

"Jadi saat arus balik atau mudik berlangsung tidak ada lagi kecelakaan, karena masyarakatnya sudah tertib lalu lintas," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya