Situs PUPR Jawa Timur Diretas, Sejumlah Rekanan Mengaku Dimintai Uang

Motif peretas cukup meyakinkan sehingga tidak sedikit rekanan yang tertipu dan mentransfer sejumlah uang.

diperbarui 07 Jun 2018, 10:34 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2018, 10:34 WIB
Hacker
Ilustrasi peretasan sistem komputer. (Sumber Pixabay)

Banyuwangi - Website Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kementerian PUPR Provinsi Jawa Timur, Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional, wilayah 1 Provinsi Jawa Timur, Kelompok Kerja (Pokja) Jasa Konstruksi, diduga diretas alias dibajak oleh pihak tak bertanggung jawab.

Lebih fatal, beberapa perusahaan rekanan peserta lelang mengaku telah dimintai sejumlah uang oleh pelaku pembajakanan melalui surat elektronik operator situs.

Informasi yang diterima TIMES Indonesia (timesindonesia.co.id), ada 2 proses lelang yang diobok-obok para peretas, yakni proyek Preservasi Jalan Akses Kawasan Wisata Ijen, nomor lelang 1554814064, dengan nilai Rp 19,9 miliar, serta proyek Preservasi Jalan Alas Purwo, nomor 155413064, dengan nilai Rp 19,9 miliar.

Menurut Danu Budiyono, direktur salah satu perusahaan rekanan asal Banyuwangi yang menjadi korban, modus para pembajak website milik pemerintah tersebut cukup rapi. Seluruh peserta lelang diberi surat undangan resmi dalam rangka klarifikasi dan pembuktian klasifikasi, pada Selasa, 5 Juni 2018.

Pada saat yang sama, melalui email resmi ULP Kementerian PUPR Provinsi Jawa Timur, peretas meminta nomor telepon para rekanan.

"Dari situ, mereka mengirimkan nomor rekening dan meminta sejumlah uang, dan rekanan asal Banyuwangi, ada yang sampai dimintai uang Rp 100 juta, perusahaan kami juga kena, tapi tidak sebesar itu," ungkap Danu Budiyono, Rabu (6/6/2018).

Karena mendapat surat undangan klarifikasi dan pembuktian klasifikasi, para rekanan pun tak merasa curiga. Di antara pengusaha kontraktor langsung saja mentransfer nominal yang diminta.

Para rekanan baru sadar setelah menghadiri undangan di kantor ULP Kementerian PUPR Provinsi Jawa Timur.

"Pihak ULP Kemen PUPR Jatim tidak merasa mengirimkan undangan, dari situ para rekanan sadar telah ditipu. Dan yang menghadiri undangan itu lebih dari lima rekanan, artinya kan banyak juga uang yang didapat oleh para hacker," kata Danu.

Untuk itu, para rekanan berharap ketegasan dari pihak ULP Kementrian PUPR Provinsi Jawa Timur bersama aparat terkait, segera mengungkap kasus dugaan peretasan website resmi milik instansi pemerintah tersebut. Jika dibiarkan, dipastikan akan memunculkan preseden buruk pada keamanan website milik pemerintah.

"Apalagi ini dilakukan hacker atau memang ada oknum ULP yang bermain kan kita juga gak tahu, yang jelas korbannya sudah ada. Dan kami berharap, dua proses lelang ini dibatalkan atau lelang ulang, karena diduga sudah tidak steril," kata Danu.

Baca berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya