Liputan6.com, Cilacap - Perhelatan akbar Asian Games 2018 baru akan dibuka secara resmi pada Agustus 2018 mendatang. Dua kota, Jakarta dan Palembang, menjadi pusat gelaran akbar olah raga ini.
Namun, ingar-bingarnya sudah terasa sejak beberapa bulan lalu. Aroma Asian Games semakin kentara saat obor diarak berkeliling di Indonesia.
Di berbagai kota, warga meluapkan antusiasme menyambut pesta olahraga ini dengan beragam cara. Di Cilacap, Jawa Tengah, warga RW 12 Kecamatan Cilacap Selatan menyulap kampungnya dengan pernak-pernik Asian Games 2018.
Advertisement
Jarak ratusan kilometer dari Jakarta dan Palembang tak menyurutkan warga untuk menghadirkan semangat olah raga di kampung pesisir pantai selatan ini. Tiap sudut kampung penuh dengan pernak-pernik hajatan olahraga Asian Games 2018.
Baca Juga
Remaja hingga warga lanjut usia, antusias menghias lingkungan mereka dengan pernak-pernik cabang olahraga yang dipertandingkan dalam hajat olahraga terbesar di Asia ini.
Koordinator tim kreatif Kampung Asian Games, Dwiyono Yuliantoro (47) mengatakan dengan menghias lingkungan, warga ingin merasakan gelora Asian Games sekaligus menularkan sportivitas dan keberagaman.
Berbagai karya seni, terutama mural, dibuat di berbagai titik strategis. Pintu utama gang dihias dengan bendera seluruh negara peserta Asian Games. Lukisan berbagai cabang olahraga menghias tembok-tembok, hingga papan yang disediakan khusus.
"Kampung Asian Games di Cilacap Selatan ini, dibuat sebagai langkah membantu promosi," kata Dwiyono, yang juga Ketua RW 12, Rabu, 18 Juli 2018.
Nilai-Nilai dari Kampung Asian Games
Dia mengungkapkan, persiapan pembuatan kampung Asian Games 2018 telah dimulai beberapa bulan silam, tepatnya pada awal Mei 2018. Seluruh warga, baik tua-muda, lelaki-perempuan, bersumbangsih bersama-sama.
Pada waktu sela, sore, malam atau hari libur, warga menyempatkan diri meneruskan pekerjaan yang sudah dimulai. Mereka juga berswadaya bahan-bahan seperti cat, kuas, dan papan.
"Menyambut Asian Games 2018, warga ingin menyampaikan pesan semangat gotong royong yang jadi ciri khas banga Indonesia," dia menerangkan.
"Tidak hanya pemuda, antusiasme menghiasi lingkungan juga jadi semangat berbagai warga tanpa batas usia," dia menambahkan.
Anggota karang taruna, Dwi Ari Susanto (25) mengatakan, ide menghias kampung dengan nuansa Asian Games juga sebentuk upaya mengoptimalkan potensi pemuda. Seluruh pemuda terlibat aktif mengubah wajah kampung serasa berada di arena Asian Games.
Bagi pemuda, menghias kampung bisa menjadi saluran minat dalam seni menggambar dan kriya. Nyaris tiap hari, puluhan pemuda menghias kampung, menggambar, dan memasang berbagai atribut.
"Semua bergotong royong saling membantu," Dwi Ari menambahkan.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement