Puluhan Pejabat Garut Terbang ke Laos Bawa Nasi Liwet

Puluhan pejabat Pemda Garut, Jawa Barat, setingkat eselon dua atau Kepala Dinas dan Kepala Bidang, plesiran melancong ke Laos mengenalkan potensi wisata agro vulkanik.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 25 Sep 2018, 06:30 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2018, 06:30 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan
Bupati Garut Rudy Gunawan (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Puluhan pejabat Pemda Garut, Jawa Barat, setingkat eselon dua atau Kepala Dinas dan Kepala Bidang, pergike Laos. Mereka akan mengenalkan potensi wisata agro vulkanik.

"Sebenarnya kami mendapatkan undangan kementerian dengan beberapa kabupaten lain, bukan sendiri,' ujar Bupati Garut Rudy Gunawan, Senin (24/98/2018).

Rudy mengatakan, undangan itu dari Direktur Jenderal Pariwisata dalam negeri, terutama untuk melakukan studi banding mengenai potensi wisata lokal.

Di sana pejabat kota dodol itu diminta untuk membuat perencanaan potensi wisata agro vulkania, terutama sektor pertanian padi.

"Di sana itu potensi padinya luar biasa, katanya terbaik di dunia," ujar dia.

Namun meskipun demikian, ia tetap bangga dengan beras padi tanah air terutama Garut, sebab setelah diproses dalam bentuk kemasan, kualitasnya tetap terjaga.

"Kita bawa nasi liwet kemasan, dan mereka sangat tertarik, mereka sangat suka nasi liwet," ujar dia bangga.

Rudy menambahkan, selain melakukan perencanaan ihwal publikasi potensi pertanian Garut, undangan itu sekaligus mengenalkan rencana pembangunan kereta api lintas kawasan yang tengah dibangun Pemerintah Cina dari Cina hingga Singapura.

"Nah kita yang hadir di sana diminta bisa ngambil manfaat apa dengan adanya kereta cepat Cina-Singapura itu, kan potensi wisata jabar bukan hanya Bandung tapi juga Garut," papar dia.

Saat ditanya banyaknya pejabat yang ikut dalam rombongan tour itu, Rudy berkilah tidak sedikit peserta yang ikut mengeluarkan biasa sendiri.

"Kata siapa disponsori Pemda? sebutkan, justru pengusaha mengeluarkan biasa sendiri," katanya.

Ia berharap kunjungan itu tidak terlalu didramatisir, sebab pada akhirnya bermanfaat bagi masyarakat ke depan.

"Kenapa banyak pejabat sektor lain? kan lintas Kementerian, jadi biar banyak wawasan lah mereka," ujar dia meyakinkan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya