Jadi Penjaga Vila di Pantai Carita, 4 Warga Garut Terseret Tsunami Selat Sunda

Empat orang warga Garut, Jawa Barat menjadi korban kedahsyatan Tsunami Selat Sunda, Banten-Lampung.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 24 Des 2018, 10:02 WIB
Diterbitkan 24 Des 2018, 10:02 WIB
Salah satu reruntuhan gedung akibat tsunami Selat Sunda Banten
Salah satu reruntuhan gedung akibat tsunami Selat Sunda Banten (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Empat warga Garut, Jawa Barat yakni Komarudin ( 47) dan Ita Rosita (45), serta dua orang keponakanya yakni Hanhan (22) dan Wawan (35), menjadi korban musibah tsunami Selat Sunda yang terjadi di Banten, Sabtu, 22 Desember 2018. Satu di antaranya meninggal dunia.

Keempatnya merupakan satu keluarga yang berasal dari Kampung Pasirjengjing, RT 02 RW 3, Desa Simpangsari, Kecamatan Cisurupan, Garut. "Benar, empat orang anggota keluarga kami menjadi korban dalam peristiwa terjangan tsunami yang terjadi di Banten kemarin," ujar Empar, salah satu keluarga korban, Minggu, 23 Desember 2018, malam.

Menurut Empar kepastian keluarga Komarudin menjadi bagian musibah itu setelah dilakukan pengecekan langsung ke Pantai Carita, Banten. Ia mengaku pertama kali mendapat informasi itu dari media setelah menyaksikan tayangan tsunami Selat Sunda di Banten–Lampung.

Awalnya ia sempat menghubungi keluarga Komarudin melalui telepon selulernya, tetapi tidak ada satu pun nomor telepon yang bisa dihubungi. Selama ini, satu keluarga itu, bekerja mengelola vila di kawasan Pantai Carita sejak 6 tahun lalu. Namun, mereka masih sering mengunjungi Garut, karena sebagian keluarga besarnya masih berada di kota Intan.

Firasat buruk pun akhirnya muncul, hingga Empar memutuskan berangkat langsung ke Pantai Carita di wilayah Banten tersebut. "Kami khawatir," kata dia. Dan benar saja, saat pertama kali sesampainya di kawasan Pantai Carita. Ia melihat vila tempat empat anggota keluarganya bekerja sudah rata dengan tanah.

Ia pun mencari informasi keberadaan keempat anggotanya hingga Rumah Sakit Umum Pandeglang. Hasilnya, ia mendapatkan Komaridin bersama dua keponakannya yakni Hanhan dan Wawan tengah menjalani perawatan akibat luka yang dideritanya, sementara Ita Rosita, sang istri, meninggal dunia.

"Kami sangat prihatin sekaligus sedih dengan nasib yang menimpa empat anggota keluarga kami," ujarnya dengan pilu.

Kini ketiganya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit umum Pandeglang, sedangkan jenazah Ita rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya di Cisurupan Garut, sambil menunggu proses pemulangan. "Kami pasrah karena sadar hal ini sudah takdir dari Allah yang tak bisa kami tolak," dia menambahkan.

Belakangan diketahui, Ita Rosita, meninggalkan tiga orang anak serta seorang cucu. Ia berharap saudaranya itu bisa meninggal dengan husnul khatimah.

Musibah tsunami Selat Sunda yang melanda beberapa daerah di Provinsi Banten dan Lampung itu cukup mengagetkan semua pihak. Tanpa peringatan dini, muntahan air laut yang cukup besar meluluhlantakkan beberapa titik di dua wilayah itu. Sebanyak 200 orang lebih dinyatakan meninggal dunia, dengan ribuan lainnya masih menjalani perawatan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya