Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak dievaluasi.
Hal ini berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu 2019 yang diwarnai tragedi dengan adanya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang pingsan hingga meninggal dunia di Jawa Barat. Setidaknya, dia mencatat ada 49 warga Jabar yang gugur usai menjadi petugas KPPS.
Advertisement
Baca Juga
"Masukannya, saya minta dievaluasi penyelenggaraan pemilu serentak ini agar jangan sampai masa tiap lima tahun kita mengorbankan banyak nyawa manusia dengan sebuah pilihan teknis yang mungkin kurang tepat," ujar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa, 23 April 2019.
Dia mencontohkan, pada pilkada serentak di Jabar 2018 lalu, pemilih menggunakan hak pilih dengan mencoblos satu kertas suara. Sedangkan, dalam pemilu serentak kali ini, pemilih dihadapkan dengan lima kertas suara sekaligus.
"Dulu kalau nyoblos satu kertas suara waktunya sama sekarang nyoblosnya lima, tapi waktunya tidak berubah juga kan," katanya.
Mantan Wali Kota Bandung itu juga turut mengapresiasi kinerja petugas pemilu dan keamanan selama menjalankan tugas di saat Pemilu serentak kali ini.
"Dan itu bukan urusan hari H saja, H-1 mereka siaga, hari H apalagi H+1 juga sama," tuturnya.
Sehingga, ia berharap ada evaluasi yang dilakukan KPU agar lebih memerhatikan kondisi kesiapan petugasnya saat hari pemilihan. "Jadi saya minta KPU benar-benar mengevaluasi, apa pun pilihannya jangan sampai mengorbankan nyawa," Ridwan Kamil menandaskan.
Simak video pilihan berikut ini: