Ridwan Kamil Serukan Hidup Damai Sejak di Pikiran

Salat id di lapangan Gasibu tahun ini mengambil tema 'Nilai Ramadan untuk Kemuliaan Diri'.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 06 Jun 2019, 01:00 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2019, 01:00 WIB
Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan pesan sambutan saat melaksanakan salat id di Lapangan Gasibu, Rabu (5/6/2019). (Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaksanakan salat Idul Fitri bersama warga di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Rabu (5/6/2019). Dalam pantauan di lapangan, Ridwan duduk di saf paling depan, didampingi Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum dan sejumlah jajaran Pemerintah Provinsi Jabar lainnya.

Salat id di Gasibu tahun ini mengambil tema 'Nilai Ramadan untuk Kemuliaan Diri'. Dalam momen perayaan Idulfitri kali ini, Ridwan Kamil, mengajak masyarakat untuk menjaga kondusifitas Jawa Barat.

"Saya ingin sampaikan, Allah telah memberikan nikmat berbangsa dan bernegara. Tidak semua masyarakat di dunia diberikan kesempatan label negara. Nikmat Allah ini mahal, maka saya titip Jawa Barat harus seperti pagi ini, aman, kondusif dan damai di hati sejak di pikiran," kata Ridwan dalam sambutannya.

Pria yang akrab disapa Emil itu juga menyampaikan bahwa setiap insan manusia perlu untuk menjaga hati dan lisan dengan damai. Sehingga, kata dia, apabila hati telah damai, perbuatan yang dilakukan pun akan ikut damai.

"Apa yang terjadi kalau sebaliknya, dari pikiran datang kebencian, dari kebencian datang kerusuhan, lalu datang peperangan kemudian datang bubar jalan. Allah menunjukkan, ada negara Afghanistan 40 tahun perang tidak selesai padahal suku bangsa enam atau tujuh. Negeri Suriah dulu damai sampai hari ini berperang dengan alasan masing-masing. Allah menunjukan ada negara dari perang bubar jalan seperti Yugoslavia," katanya.

Dia menyebutkan, penyebab peperangan tersebut tak lepas dari perbedaan-perbedaan. Padahal, lanjut Emil, setiap perbedaan tidak perlu disikapi secara berlebihan.

"Jangan sampai nikmat Allah berbangsa dan bernegara yang diperjuangkan darah dan nyawa sia-sia oleh hal-hal perbedaan," katanya.

"Setiap orang boleh berbeda selera tapi mari perbanyak cari persamaan. Kita beda ormas Islam, tapi rukun Islam kita sama. Kita beda partai politik, tapi rukun imannya sama. Kita beda pilpresnya, tapi syahadat kita sama. Jadi kalau mau dicari perbedaan, daftar perbedaan banyak dan selalu ingin menjaga jarak. Tapi kalau mencari persamaan, insya Allah kita bisa menegakkan dan menjaga nikmat Allah berbangsa dan bernegara," sambung mantan Wali Kota Bandung itu dalam sambutannya.

 

Turut Prihatin Kejadian Bom Kartasura

Salat id Lapangan Gasibu
Ribuan warga melaksanakan salat id di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Rabu (5/6/2019). (Huyogo Simbolon)

Dalam kesempatan ini, Emil juga turut prihatin atas insiden bom bunuh diri di pos polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Ia mengajak warga Jabar tak khawatir.

"Bom bunuh diri di Sukoharjo tidak membuat kita tidak khawatir. Karena kondusifitas Jawa Barat terjaga. Maka dari itu, saya ucapkan terima kasih kepada aparat keamanan yang bertugas dari ramadhan hingga sampai saat ini untuk memastikan kondusifitas ramadhan aman dan lancar sehingga masyarakat juga aman dan waspada untuk menjaga kondusifitas," ujarnya.

Salat id 1 Syawal 1440 H yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dimulai sejak pukul 06.00 WIB itu berakhir pada pukul 08.00 WIB. Imam salat id yang bertindak dalam salat ied adalah KH. Cecep Abdullah Syahid selaku pemimpin Ponpes Al-Quran Al-Falah Bandung. Sedangkan khatib oleh KH. Olan Maulana, S.Pd.I selaku pemimpin Pesantren Miftahul Hasanah Kabupaten Bandung.

Sementara itu, Ketua Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Jawa Barat, Arif Ramdani, mengumumkan, Pemprov Jabat sendiri sejauh ini telah mengumpulkan zakat fitrah, infak dan sedekah. Jumlahnya mencapai Rp443.213.345.896.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya