Cerita Penusukan Pendeta dan Negosiasi Galah Bambu di Pulang Pisang

Setibanya di Pelabuhan Batu Licin Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, RM melanjutkan perjalanannya menggunakan jasa angkutan travel. Dalam perjalanan itu, RM merasa ketakutan karena ada rekannya yang mengatakan mereka akan dibunuh dan dimutilasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jun 2019, 00:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2019, 00:00 WIB
Ilustrasi pisau penusukan
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Pulang Pisau - Kapolres Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, AKBP Siswo Yuwono Bima Putera Mada mengatakan, terduga pelaku penusukan pendeta bernama Daron A Unjung (57) menggunakan kayu merupakan warga Kecamatan Camba Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan berinisial RM.

"Pelaku sudah berhasil kami identifikasi. Ia diduga mengalami gangguan kejiwaan dan tidak ada motif lainnya," katanya di Pulang Pisau, Minggu (23/6/2019).

Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, beberapa hari lalu RM meninggalkan tempat asalnya bersama rombongan untuk mencari pekerjaan di salah satu perkebunan kelapa sawit di Kotawaringin Timur.

Setibanya di Pelabuhan Batu Licin Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, RM melanjutkan perjalanannya menggunakan jasa angkutan travel. Dalam perjalanan itu, RM merasa ketakutan karena ada rekannya yang mengatakan mereka akan dibunuh dan dimutilasi.

Rasa ketakutan yang berlebihan itu, diduga membuat RM mengalami gangguan kejiwaan dan berusaha melarikan diri dalam perjalanan dengan memecahkan kaca mobil.

"Pada saat korban yakni pendeta bertemu dan menyapanya di tempat kejadian perkara, RM langsung menyerang dengan menyabetkan kayu yang dibawanya hingga korban mengalami luka robek," ucap Siswo, dilansir Antara.

Kemudian sebelum melakukan penusukan kepada korban, selama di Pulang Pisau RM sempat terlihat di pasar dan meminjam telepon genggam kepada warga untuk menghubungi keluarganya.

Dompet RM juga tertinggal di warung makan di Jalan Trans Lintas Kalimantan. Bahkan, keluarganya saat ini juga tiba di Pulang Pisau, guna membujuk pelaku untuk pulang ke daerah asal.

Bersembunyi di Atas Pohon

Pohon
Ilustrasi Foto Pohon (iStockphoto)

Setelah polisi melakukan penyisiran, akhirnya pelaku ditemukan tidak jauh dari lokasi. Pelaku bersembunyi di atas pohon setelah berhasil menyeberangi sungai untuk melarikan diri.

Upaya negosiasi cukup lama, agar pelaku menyerahkan diri dan turun dari atas pohon. Sayangnya upaya itu tidak membuahkan hasil hingga pukul 23.20 WIB, meski orang tua dan saudara pelaku datang dan turut membujuknya.

"Upaya negosiasi tidak membuahkan hasil. Bahkan pelaku malah mau menusuk orang tuanya sendiri," papar Siswo yang juga ikut turun ke lapangan.

Akhirnya upaya paksa dilakukan warga setempat bersama polisi dengan memberikan tembakan peringatan, agar pelaku mau turun dari atas pohon yang ada di atas sungai Anjir Kalampan. Dengan didorong menggunakan galah bambu, pelaku akhirnya terjatuh ke sungai.

Pada saat terjatuh ke sungai, pelaku masih tidak mau menyerah dan langsung menenggelamkan diri ke dasar sungai hingga menghilang dan tidak muncul lagi ke permukaan.

Kasat Reskrim Iptu Jhon Digul Manra menambahkan, pihaknya telah mengamankan barang bukti kayu yang digunakan untuk menusuk Pendeta Daron A Unjung di belakang Gereja GPDI Getsmani Pulang Pisau di Jalan Darung Bawan Km 13.

"Pada ujung kayu yang runcing itu ternyata ada dipasang pecahan botol kaca, hingga membuat korban mengalami luka sabetan sepanjang 9,5 sentimeter dengan lebar 1,5 sentimeter," terangnya.

Barang bukti kayu ini, dibawa pelaku saat melarikan diri dan bersembunyi di atas pohon hingga terlepas saat terjatuh di atas sungai. Minimnya penerangan di lokasi dan kondisi air sungai yang masih dalam keadaan pasang, menjadi kendala dalam upaya pencarian terhadap pelaku yang dilakukan polisi bersama warga.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya