Liputan6.com, Mamuju Tenaga medis merupakan ujung tombak penanganan pasien Corona Covid-19, namum Alat Pelindung Diri (APD) yang menjadi penunjang utama mereka masih sangat minim. Termasuk di RSUD Mamuju di Sulawesi Barat ketersedian APD sangat terbatas.
Selain karena keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh pemerintah setempat, sulitnya menemukan APD di pasaran juga menjadi penyebab minimnya APD di sejumlah rumah sakit. Maklum saja, karena saat ini, APD menjadi barang buruan seantero negeri ini.
Atas dasar itu organisasi Aisyiyah Mamuju bersama STIE Muhammadiah Mamuju memberikan bantuan APD lengkap, sebagai bentuk perhatian kepada tenaga medis di RSUD Mamuju yang bekerja menanangani Corona Covid-19.
Advertisement
Baca Juga
"Jumlahnya tidak seberapa, mungkin nilainya sangat kecil. Tetapi kami berupaya agar kami bisa berkontribusi dalam membantu tenaga medis di Mamuju," kata Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Mamuju, Halima kepada Liputan6.com, Senin (20/04/2020).
Halima menambahkan, mereka sebenarnya sudah sejak lama ingin membatu tenaga medis melalui bantuan APD. Namun, mereka harus menunggu lebih lama, karena APD yang mereka pesan sebulan yang lalu, baru tersedia saat ini.
"Kami merasa perihatin dengan adanya Covid-19, kami memberikan bantuan ini sebab kami merasa semua pihak harus bekerja sama melawan Covid-19. Apapun kalau kita sama-sama bergerak kita bisa," tutur Halima.
Ketua Kantor Layanan Lasismu STIE Muhammadiyah Mamuju Anshar Musman menuturkan, APD sangat sulit ditemukan disejumlah penyedia, namun mereka tetap mengupayakan agar bisa memberikan sumbangsih dalam perang melawan virus mematikan itu.
"Kita harus turut membantu tenaga medis, dengan APD, itu bisa mengurangi potensi penulran wabah virus berbahaya ini,” kata Anshar.
Sementara itu, Kasubag Tata Usaha RSUD Mamuju Hasriati Razak berterima kasih dengan adanya bantuan itu. Dia pun mengaku, untuk APD berupa baju Asmat itu adalah hal yang paling dibutuhkan, apalagi beberapa APD itu penggunaannya satu kali pakai.
"Adanya bantuan ini dapat mengimbangi kekurangan persediaan. Saya terharu ketika ada sumbangan masuk, karena itulah menjadi jawaban kebutuhan kami,” ungkapnya.