Sibuk Persiapan Puasa Ramadan, Warga Maluku Utara Abai Aturan Jaga Jarak

Pemkot Ternate sudah mengeluarkan maklumat sejak 3 April 2020 tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam pencegahan penyebaran wabah Covid-19 ini. Namun di lapangan belum banyak yang terapkan.

oleh Hairil Hiar diperbarui 24 Apr 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 10:00 WIB
Jelang Puasa Ramadan, Jaga Jarak di Maluku Utara Tidak Berlaku
Kerumunan warga dan jaga jarak di lokasi Bank Syariah Bahari Berkesan, pusat Kota Ternate, Kamis siang, 23 April 2020. (Liputan6.com/Hairil Hiar)

Liputan6.com, Maluku Utara - Sebagian besar warga di Ternate, Maluku Utara tampaknya belum mengikuti anjuran pemerintah untuk mencegah penularan wabah virus Corona Covid-19. 

Pengamatan Liputan6.com, pemandangan ini tampak di sejumlah pasar pusat kota Ternate dan beberapa pelabuhan speedboat di wilayah kota setempat.

Menjelang sehari memasuki bulan puasa Ramadan 1441 Hijriah ini, ditemukan banyak warga berkerumuman saat berbelanja. Bahkan di dalam speedboat saat penyeberangan laut dari Pelabuhan Semut, Kelurahan Manggadua, Ternate Tengah, menuju ibu kota, di Sofifi.

"Kondisi ini, tentunya sangat memprihatinkan. Apalagi di Provinsi Maluku Utara ini sudah terdapat lonjakan kasus positif Covid-19 yang naik menjadi 12 orang," ucap Chalik Fadel, saat melihat imbauan pemerintah yang belum dijalankan warga setempat, Kamis pagi WIT.

Advokat di Pengadilan Negeri Ternate itu bilang, warga seharusnya lebih waspada terhadap ancaman penularan wabah virus Corona tersebut. Karena dari data dan informasi gugus tugas penanganan Covid-19 wilayah Maluku Utara, banyak pasien ODP dan OTG yang diketahui melakukan karantina mandiri di rumah, sering keluar jalan-jalan ke pusat kota.

Hal senada disampaikan Nursan, salah satu pedagang di Pasar Barito, Kelurahan Gamalama, Ternate Tengah, bahwa imbauan jaga jarak dan pakai masker ini belum berjalan maksimal.

"Iya, saya sendiri jadi takut saat berjualan di pasar sini. Kalau lihat orang-orang datang berbelanja ada yang tidak melaksanakan imbauan jaga jarak (social distancing)," ucap Nursan, begitu disambangi Liputan6.com, di Pasar Barito Bahari Berkesan, Kamis siang.

Ia menyayangkan, imbauan social distancing dan menggunakan masker saat berada di pusat kerumunan wilayah pusat kota itu belum dilaksanakan untuk mencegah penularan virus.

"Bukan hanya jaga jarak yang belum maksimal dilaksanakan warga. Yang datang berbelanja di sini saja masih ada yang tidak pakai masker," lanjut Nursan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Maklumat Wali Kota Ternate

Jelang Puasa Ramadan, Jaga Jarak di Maluku Utara Tidak Berlaku
Jaga jarak di dalam speedboat rute Ternate-Sofifi di Pelabuhan Semut, Kelurahan Manggadua, Ternate, Rabu siang, 22 April 2020. (Liputan6.com/Hairil Hiar)

Surat edaran Pemkot Ternate terkait upaya pencegahan wabah ini pun telah dikeluarkan sejak 3 April 2020. Surat edaran berbentuk Maklumat Wali Kota Ternate Nomor 440/27/2020 itu, tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebaran wabah virus Corona Covid-19. Meski begitu, imbauan ini seakan tak terlaksana di pusat kota.

Dalam maklumat wali kota Burhan Abdurahman itu, menyebutkan bahwa dengan mempertimbangkan situasi Ternate sebagai pintu masuk Maluku Utara maka menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat dari ancaman penyebaran Covid-19 dipandang perlu untuk dilaksanakan oleh setiap warga di kota berjuluk Bahari Berkesan itu.

Hasyim Yusuf, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ternate, kepada Liputan6.com, Rabu sore, membenarkan adanya warga yang belum menjalankan imbuan pemerintah terkait pencegahan penularan wabah tersebut. Pengabaian social distancing yang dilihatnya pun paling banyak ditemui di pasar pusat kota wilayah setempat.

"Tapi dari kami sendiri sudah mengingatkan terus kepada warga maupun pedagang di setiap pasar itu. Bahkan, kami pakai baliho dan pengeras suara setiap harinya. Namun masih ada saja warga yang datang membeli mengabaikan imbauan tersebut," ucap Hasyim.

Hasyim mengajak, kepada warga yang keluar rumah itu untuk selalu taat dengan imbauan pemerintah. "Kepada warga masyarakat maupun pedagang yang berada di pasar agar tetap melaksanakan jaga jarak, pakai masker, dan rajin cuci tangan," tambah dia.

Data Gugus Tugas Covid-19 Maluku Utara menyebutkan, hingga 21 April 2020, di Maluku Utara sudah terdapat 12 orang positif corona Covid-19. Jumlah ini melonjak sebanyak 8 orang dari data kasus seminggu sebelumnya hanya 4 orang positif Covid-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya