29 Tahun Pengabdian Yon Bhara Daksa, Kita Saudara Selama-Lamanya

Liputan6.com, Mataram - Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 Batalyon Bhara Daksa menggelar aksi sosial serempak di seluruh wilayah Indonesia. Aksi bagi-bagi sembako juga berjalan di wilayah Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), di bawah pimpinan Irjen Mohammad Iqbal.

Mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu menyatakan, aksi tersebut juga bisa dimaknai untuk menghormati seluruh anggota almamater Akpol 91 yang sudah menjalani 29 tahun pengabdiannya.

"Ada yang juga bernilai tinggi selain gerakan sosial tadi. Maknanya juga luar biasa untuk kebersamaan. Kita bertemu di Akademi Kepolisian di tahun sama, berkeringat bersama, ditempa bersama, bangkit bersama, tertawa bersama, bandel bersama, diwisuda bersama, berkarir bersama, kemudian kelak pensiun bersama, dan menua bersama," ujar dia, Senin (27/7/2020).

Dia melanjutkan, bukan lagi dengan kebersamaan biasa, hari jadi Akpol 91 kali ini bisa lebih dimaknai mendalam. Terlebih di masa pandemi saat ini, setiap jajaran Akpol 91 bisa saling mengoreksi dan memberikan semangat agar ke depan jauh lebih baik lagi dalam pengabdian.

"Tiap peringatan adalah sebuah titik rehat sejenak. Semacam pause untuk merenungkan, bahwa kita sebenarnya adalah saudara yang dipertemukan oleh takdir. Meski belum bisa dikategorikan pengabdian panjang, namun juga bukan sebuah rentang waktu yang singkat. Sudah mulai tiba masa di mana banyak dari kita mendapat amanah dan menuai prestasi, posisi, dan jabatan sesuai dengan apa yang telah kita berikan untuk negara," terang dia.

Tentu saja, secara formal menjawab untuk memberikan pengabdian terbaik sebagai Bhayangkara penjaga keamanan negeri dan pengayom masyarakat.

"Semangatnya, hari esok lebih baik dari hari kemarin. Yon Bhara Daksa harus memiliki energi semakin baik ke depan dan semakin banyak bersyukur," imbuh dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Irjen Iqbal menuturkan, meski kisah Akpol 91 tak sedramatis seperti apa yang terjadi di perang, tapi pada dasarnya persaudaraan pun berada pada titik yang sama.

"Saya pernah membaca, bahwa persaudaraan yang paling kuat terjadi di saat perang. Antara tentara yang bersama-sama menanggung beratnya beban perang," ujar dia.

Dia meminta seluruh Akpol 91 terus menjaga erat tali persaudaraan. Saling membantu, mengingatkan, mendoakan, dan berkomunikasi menjadi rangkaian menjaga tali persaudaraan itu.

"Kita berbicara sebagai saudara. Kita lepaskan semua sekat jabatan dan posisi. Kita datang lebih dari sekedar sahabat. Kita datang sebagai saudara. Inilah pentingnya hari ini. Untuk selalu mengingat bahwa kita selalu bersaudara. Tiap angkatan punya ceritanya sendiri, dan saya ingin sekali bahwa tema besar cerita di angkatan kita adalah brothers in life," beber dia.

Lebih jauh dia mengingatkan, saudara juga bukan hadir hanya saat kesenangan singgah, namun saat badai datang setiap Akpol 91 harus bersama-sama menghadapinya.

"Together as one. Sebagai sebuah persaudaran Yon Bhara Daksa. Itu lebih penting. Sebab, ketika badai berlalu, apa pun hasilnya, kita tetap pensiun dan menua bersama. Ketika kita bertemu sebagai kakek-kakek, saya berharap kita mengenang badai itu dengan tertawa-tawa. Bahwa badai itu tak sanggup memecah persaudaraan kita, dan juga kita bersama-sama tersenyum bangga bahwa apa yang kita lakukan saat masih mengabdi, bekasnya terasa dan jasanya dirasakan banyak masyarakat," jelas dia.

Dalam aksi sosial Akpol 91 mendistribusikan 25.600 paket sembako serentak di seluruh Indonesia. Selain sembako, Akpol 91 juga menyalurkan bantuan alat/modal usaha seperti beberapa gerobak dagang.

"Kita juga mendonasikan beberapa ekor sapi qurban," dia memungkasi.