Liputan6.com, Kupang - Putra, bayi laki-laki asal Dusun Detusepa, Desa Rateroru, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, NTT menderita penyakit hidrosefalus.
Pada usianya yang masih 7 bulan, ia harus berjuang melawan penyakit yang dideritanya. Sejak lahir pada Januari 2020, ukuran kepala Putra kian membesar dari bulan ke bulan. Bahkan, perlahan-lahan dua bola matanya mulai tampak membesar.
"Dari pagi sampai malam menangis terus, kepala juga semakin besar, mungkin karena cairan di kepala semakin banyak," ungkap ibu Putra, Susana Laka saat dihubungi Liputan6.com, Senin (3/7/2020) sore.
Advertisement
Baca Juga
Saat tahu bahwa anaknya menunjukkan gejala hidrosefalus, Susana Laka dan sang suami, Kristo memilih untuk rutin berkonsultasi ke dokter spesialis di Kota Ende.
Menurut Susana, dokter spesialis hanya menyarankan untuk melakukan operasi di rumah sakit yang bisa menangani bayi pengidap hidrosefalus.
Di Flores, tidak ada rumah sakit yang mampu melakukan operasi seperti itu. Putra disarankan harus dioperasi ke Bali atau di Jawa. Mendengar saran dokter, mereka kembali ke rumah. Tak ada bayangan apa-apa untuk berobat ke Bali atau Jawa. Berkonsultasi ke dokter saja bermodalkan nekat dengan modal uang seadanya dan bantuan dari keluarga.
"Saya tidak tahu harus buat apa. Dokter spesialis hanya menyarankan operasi di rumah sakit, tapi kami biaya dari mana? Bapaknya hanya buruh proyek dan saya ibu rumah tangga saja," tuturnya.
Kristo hanya bekerja sebagai buruh proyek. Penghasilannya tidak menentu. Sementara Susana hanya ibu rumah tangga biasa, yang setiap hari selalu menggendong dan menenangkan buah hati mereka yang sakit.
Sebagai bentuk kepedulian, Yayasan Caritas Keuskupan Agung Ende mengajak berbagai pihak untuk membantu pengobatan bayi Putra melalui: Rekening Yayasan Caritas Keuskupan Agung Ende, BRI Unit Mautapaga Ende: No. rekening: 7886-01-004955-53-9.
"Tidak hanya mendoakan dan berdonasi, saudara-saudari bisa bisa membagikan halaman galang dana bayi Putra ini agar semakin banyak orang baik yang turut membantu," demikian pernyataan pers dari Yayasan Caritas Keuskupang Agung Ende.