Liputan6.com, Sidrap - Demi bisa menikahi Wa Endang (65), Wa Salimung ternyata harus merogoh kocek dalam-dalam. Kakek berusia 79 tahun itu harus membayar Uang Panai sebesar Rp15 juta.
"Uang Panai-nya itu Rp15 juta," kata keluarga mempelai pria, Benny yang akrab disapa Sakkulu Maddendang kepada Liputan6.com, Jumat (11/9/2020) petang.
Advertisement
Baca Juga
Tidak hanya itu, selain menyiapkan Uang Panai, kakek kelahiran 31 Desember 1940 itu juga harus menyerahkan beras dalam jumlah banyak.
"Ada juga beras 2 Pikul (setara 120 kilogram)," tambah Sakkulu.
Sementara maharnya, Wa Salimung menyerahkan sebuah cincin emas dengan berat 2 gram. Sakkulu menyebutkan bahwa mahar itu merupakan sesuatu hal yang wajib dalam pernikahan.
"Kalau maharnya ada cincin emas 2 gram," dia memungkasi.
Simak juga video pilihan berikut:
Heboh di Media Sosial
Sebelumnya, pengguna media sosial khususnya di Sulawesi Selatan tengah ramai membahas pernikahan dua sejoli lanjut usia. Belakangan diketahui pernikahan itu berlangsung di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, pada Kamis, 10 September 2020.
"Kemarin acaranya di rumah memeplai wanita," kata Sakkulu
Sakkulu menyebutkan bahwa mempelai pria itu bernama Wa Salimung dan mempelai wanita bernama Wa Endang. Resepsi pernikahan dua sejoli itu berlangsung di rumah mempelai wanita.
"Ramai acaranya, tapi kami tidak hadir karena lagi di Makassar. Yang mempelai pria itu masih keluarga dengan saya," aku Sakkulu.
Wa Salimung merupakan warga Amparita, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidrap, sementara Wa Endang adalah warga Buae, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap. Sakkulu mengatakan bahwa Wa Salimung adalah seorang duda yang ditinggal mati istrinya, sementara Wa Endang memang belum pernah menikah sebelumnya.
"Wa Endang ini belum pernah menikah. Kalau Wa Salimung sudah ada cucunya," sebut Sakkulu.
Sakkulu menceritakan bahwa keduanya dijodohkan oleh keluarga mereka masing-masing. Beberapa waktu yang lalu Wa Salimumg minta menikah, hingga salah seorang keluarga merekomendasikan Wa Endang untuk menjadi calon pengantin bagi Wa Salimung.
"Dulunya mereka ini satu kampung di Buae, tapi semenjak istri Wa Salimung meninggal dia pindah ke Amparita," jelasnya.
Advertisement