Liputan6.com, Bandung - Namanya Zapli Alwi Qaddafy (19 bulan), ibunya dan tetangga memanggilnya Dik Zapli. Dia anak kedua dari Rusmini. Tinggal di Kampung Kiarapayung, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Zapli terlahir tanpa memiliki kedua kaki.
Sejak usia Zapli 4 bulan, kedua orangtuanya berpisah. Kini Zapli tinggal bersama ibu, nenek, beserta kakaknya yang berusia 7 tahun. Zapli merupakan anak yang aktif dan ceria.
Advertisement
Baca Juga
"Sejak lahir Zapli udah gak ada kakinya, Kasihan kalau jalan, tangannya yang jadi kakinya berjalan, sedih lihatnya," ujar Rusmini.
Zapli berjalan, berlari, dengan topangan kedua tangannya, ceria sekali tanpa beban, sebagaimana anak-anak seusianya. Zapli seringkali bermain di luar rumah untuk mengejar kucing, berjalan di hamparan tanah dengan kedua tangannya.
Zapli saat ini hanya diasuh oleh ibunya sejak bercerai dengan suaminya yang juga ayah dari Zapli. Untuk menghidupi Zapli, Rusmini berjualan seblak dan membuka warung kecil-kecilan di rumahnya.
Tak ada keluhan Rusmini saat mengasuh Zapli yang lahir beda secara fisik dengan anak-anak lainnya. Di era pendemi ini pengasuhannya juga lebih ketat agar tak tertular Covid-19. Kelak jika Zapli sudah besar, Rusmini ingin sekali memasukkan anaknya ke sekolah penghapal Al-Quran.
Akhmad Nur Ramadhian (Fasilitator Covid-19 Jawa Barat)