BMKG Sebut Cuaca Ekstrem Berpotensi Melanda Pegunungan Tengah Jateng

BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap menyebut, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah pegunungan tengah Jawa Tengah.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Nov 2020, 15:41 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2020, 15:41 WIB
ilustrasi hujan.
ilustrasi hujan. (Liputan6)

Liputan6.com, Cilacap - Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah pegunungan tengah Jawa Tengah.

"Kalau melihat data daerah di Jateng yang diberi 'warning' oleh BMKG, saat ini peringatan dini cuaca ekstrem ditujukan untuk wilayah tengah termasuk pegunungan tengah," kata Teguh Wardoyo, Rabu (25/11/2020).

Wilayah pegunungan tengah Jateng yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Rabu (25/11) di antaranya Kabupaten Banjarnegara dan Temanggung.

Sementara daerah lainnya meliputi Kabupaten Purworejo, Batang, Pekalongan, Kendal, Kota Semarang, Demak, Kudus, Pati, Rembang, Kabupaten Semarang, Klaten dan Sukoharjo.

"Cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Temanggung, Batang, Kendal, Demak, Jepara, Kudus, Pati, Rembang, Blora dan Grobogan pada hari Kamis (26/11)," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam sepekan ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan yang mengakibatkan cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia.

Menurut dia, kondisi tersebut diperkuat oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia yang masih berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

"Oleh karena itu, hujan dengan intensitas lebat yang kadang disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia termasuk Jateng," katanya.

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berlaku untuk daerah-daerah tersebut.

Terkait dengan hal itu, Teguh mengimbau masyarakat di daerah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem dan bermukim di wilayah rawan longsor maupun banjir agar mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana tersebut saat hujan lebat.

Kendati demikian, dia mengatakan bagi warga yang daerahnya tidak masuk dalam daftar wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem tetap harus waspada karena saat sekarang mulai memasuki puncak musim hujan.

"Selain itu, pengaruh fenomena La Nina moderat diprakirakan masih akan berlangsung hingga bulan Januari, sehingga masih ada potensi peningkatan curah hujan," katanya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya