Janji Presiden Jokowi ke Korban Gempa Sulbar: Rumah Roboh Dibantu Rp50 Juta

Presiden Jokowi bilang rumah-rumah baik yang rusak ringan, sedang, maupun berat akibat gempa di Majene dan Mamuju akan mendapat bantuan perbaikan

oleh Heri SusantoAbdul Rajab Umar diperbarui 19 Jan 2021, 19:29 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2021, 19:17 WIB
Rombongan Presiden Joko Widodo saat berkunjung di lokasi pengungsian penyintas gempa Mamuju, Selasa (19/01/2021). (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com).
Rombongan Presiden Joko Widodo saat berkunjung di lokasi pengungsian penyintas gempa Mamuju, Selasa (19/01/2021). (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com).

Liputan6.com, Mamuju - Presiden Joko Widodo memastikan rumah penyintas gempa Sulbar yang rusak akan mendapat bantuan biaya perbaikan. Para penyintas sendiri berharap pemerintah membantu pemenuhan kebutuhan dasar mereka.

Pernyataan itu disampaikan Joko Widodo saat mengunjungi lokasi pengungsian penyintas gempa Mamuju di lapangan sepakbola Manakarra, Selasa siang (19/01/2021).

Di tempat ribuan penyintas mengungsi itu, Jokowi bilang rumah-rumah baik yang rusak ringan, sedang, maupun berat akibat gempa di Majene dan Mamuju akan mendapat bantuan perbaikan.

"Untuk rumah penduduk yang roboh, pemerintah akan membantu untuk yang rusak berat Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10 juta," Kata Jokowi di hadapan pengungsi, Selasa (19/01/2021).

Selain meninjau lokasi pengungsian, Jokowi yang didampingi sejumlah menterinya juga melihat langsung sejumlah bangunan yang ambruk akibat gempa magnitudo 6,2 tersebut, seperti Gedung Kantor Gubernur Sulbar dan bangunan 5 lantai yang ambruk di jalan Ahmad Pirang, Mamuju.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Tanggap Darurat Bencana Gempa Sulbar

"Saya datang untuk memastikan bahwa proses evakuasi, bantuan kepada masyarakat, logistik untuk pengungsi, dan tenda-tenda pengungsi terkelola dengan baik," Jokowi menekankan.

Penyintas bencana Sulbar sendiri berharap kedatangan orang nomor 1 di Indonesia tersebut mempercepat penanganan di masa tanggap darurat pascabencana.

"Kami butuh air, fasilitas MCK, dan kebutuhan pangan karena pasar belum normal," kata Andi Tenri Puji (38 th), salah satu pengungsi di lokasi itu.

Penanganan pascabencana di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, saat ini dalam masa tanggap darurat selama 14 hari terhitung sejak 15 Januari, 2021. Petugas gabungan masih fokus memenuhi kebutuhan dasar penyintas serta mencari para korban.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya