Kebijakan Spasial untuk Pemulihan Ekonomi Bali

Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki mendukung kebijakan spasial untuk pemulihan ekonomi Bali yang terpuruk karena pandemi Covid-19. hal itu disampaikan Teten saat kunjungan kerja ke Bali, Rabu (9/5/2021).

oleh Dewi Divianta diperbarui 11 Jun 2021, 02:00 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2021, 02:00 WIB
Menteri Teten Masduki di Bali
Menteri Teten Masduki di Bali (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki mendukung kebijakan spasial untuk pemulihan ekonomi Bali yang terpuruk karena pandemi Covid-19. Dukungan tersebut disampaikannya pada acara silaturahmi dan diskusi dengan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Provinsi Bali/Bali Tourism Board. Dalam diskusi yang berlangsung di Ruang Pertemuan Kantor BTB Bali, Rabu (9/6/2021).

Ia menyebut Bali adalah lokomotif pariwisata nasional. Karena itu, tak berlebihan jika ia mengatakan bahwa pemerintah berhutang pada Bali. “Kita semua wajib ikut bertanggung jawab dan berkolaborasi untuk pemulihan dan kebangkitan ekonomi Bali.” katanya.

Teten menjelaskan, upaya pemulihan Bali ia membaginya dalam tiga fase yaitu fase pandemi, survival dan transformasi. Pada fase pandemi yang saat ini masih dihadapi masyarakat dunia, menurutnya Bali perlu melakukan kampanye besar-besaran tentang penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Saat ini kita perlu meyakinkan wisatawan bahwa mereka aman ketika berkunjung ke Bali, aman karena prokes diterapkan dengan baik. Prokesnya yang kita tonjolkan untuk meyakinkan, karena sampai saat ini negara manapun belum bisa memberi jaminan kalau Covid-19 itu sudah tidak ada,” ucapnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Bali Makin Tertinggal dari Daerah Lain

Namun sebagian besar masih menahan diri karena belum yakin dengan penerapan prokes. “Ini perlu kampanye secara terus menerus agar mereka yakin prokes telah diterapkan secara benar. Promosi seperti subsidi tiket atau diskon kamar hotel tidak efektif untuk saat ini,” ujar dia.

Berikutnya masuk pada fase survival, Teten berpendapat perlunya perubahan strategi dari ‘Bali dikunjungi dunia’ menjadi ‘Bali mengunjungi dunia’. Artinya, produk-produk khas Bali yang harus lebih banyak go international dengan memanfaatkan market digital.

“Saya yakin, banyak yang rindu dengan berbagai produk khas Bali. Ubah mindset, kembangkan jiwa entrepreneur,” Kata Menteri Teten.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menyebut pandemi Covid-19 sebagai momentum yang mengingatkan kembali bahwa pariwisata merupakan sektor yang sangat rapuh dan riskan terhadap berbagai isu, utamanya keamanan dan kesehatan.

“Ketika daerah lain sudah mulai tumbuh positif, kami di Bali masih harus menghadapi kontraksi ekonomi yang berlarut-larut,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya