Kematian Covid-19 Jateng Naik 92 Persen dan Tertinggi di Jawa, Pripun Pak Ganjar?

Di Jawa Tengah, jumlah kasus tertinggi masih Kota Semarang 39.443 kasus, disusul Kota Surakarta 13.737 kasus, dan Kudus 12.100 kasus

diperbarui 11 Jul 2021, 01:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2021, 01:00 WIB
Pemakaman Jenazah dengan Protokol Covid-19 di TPU Rorotan Sentuh Angka Ratusan
Keluarga korban Covid-19 menangis usai penguburan di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Senin (28/06/20121). Sudah lebih dari dua pekan petugas kewalahan memakamkan korban covid-19, dimana dalam seharinya mereka memakamkan rata-rata 110 jenazah dari pagi hingga pukul 23.00. (merdelka.com/Arie Basuki)

Semarang - Kasus kematian Covid-19 Jawa Tengah dalam sepekan ini mengalami kenaikan 92,9 persen dan menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa.

Dari analisa data Covid-19 per 4 Juli 2021, urutan kedua kematian tertinggi Jawa DI Yogyakarta (92,09 persen), Jawa Timur (56,8 persen), Bali (42,1 persen), Banten (20,8 persen), DKI Jakarta (7,25 persen) dan Jawa Barat (2,8 persen).

Sementara, secara nasional, jumlah kematian pada pekan terakhir mengalami kenaikan 36,2 persen.

Jika dilihat per kabupaten/kota terdapat 10 kabupaten/kota dengan kematian tertinggi yakni Kota Semarang (2.144), Jakarta Timur (2.073), Jakarta Barat (1.790), Jakarta Selatan 1.637), Kota Surabaya (1.381, Jakarta Pusat (1.145), Jakarta Utara (1.079), Kota Depok (953), Karawang (913) ddan Blitar (750).

Selain Kota Lunpia, di Jawa Tengah ada Kota Surakarta, Kota Magelang dan Kudus masuk 10 besar dengan angka kematian tertinggi.

Ke-10 kabupaten/kota dengan angka kematian tertinggi nasional, Kota Mojokerto (140,35 per 100.000 penduduk), disusul Kota Semarang (128,05) dan Kota Madiun (112,65).

Berikutnya Kota Surakarta (112,1), Jakarta Pusat (99,70), Kota Balikpapan (98,58), Kota Yogyakarta (90,33), Kota Magelang (85,32), Kota Kudus (82,90), Kota Pasuruan (77,72).

Secara keseluruhan, pekan ini, total kasus Covid-19 Jateng tercatat 265.267 kasus, dengan insiden kumulatif 729,47 per 100.000 penduduk, kasus aktif 41.213 (15,54 persen), kasus meninggal 11.245 (4,23 persen) dan kasus sembuh 21.,809 (80,23 persen).

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kasus Covid-19 Tertinggi di Jateng

FOTO: Relawan Berjibaku Jemput Jenazah Warga Isolasi Mandiri di Bogor
Tim relawan dari Polmas Bogor membawa peti jenazah warga korban COVID-19 yang meninggal saat isolasi mandiri di Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/7/2021). Relawan menyediakan peti jenazah, memandikan, membungkus hingga membawanya ke tempat pemakaman khusus COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Di Jawa Tengah, jumlah kasus tertinggi masih Kota Semarang 39.443 kasus, disusul Kota Surakarta 13.737 kasus, dan Kudus 12.100 kasus.

Pada jumlah kasus terendah, hingga pekan ini, masih Boyolali 2.696 kasus, Pekalongan 2.774 kasus dan Kota Tegal 3.138 kasus.

Sepekan terakhir, kenaikan kasus tertinggi di Jawa Tengah tercatat Brebes naik lebih dari 2 kali lipat (320 menjadi 877), Klaten naik lebih dari 3 kali lipat (136 menjadi 496) dan Wonosobo naik 75,3 persen (365 menjadi 640).

Pada insiden kumulatif tertinggi, tertinggi Kota Magelang 2.864,76 kasus per 100.000 penduduk, disusul Kota Surakarta (2.388,09), dan Kota Semarang (2.355,7).

Berikutnya pada angka kematian per 100.000 penduduk, tertinggi Kota Semarang 128,05 kasus per 100.000 penduduk, disusul Kota Surakarta (112,13) dan Kota Magelang (85,32).

Jumlah kematian kumulatif terbanyak juga Kota Semarang (2.144), lalu Kudus (713), Kota Surakarta (645), Pati (538) dan Tegal (449).

Sementara Rembang hingga pekan ini masih tercatat dengan angka kematian tertinggi di Jawa Tengah.

Rembang mencatat tingkat kematian (9,79 persen), disusul Pati (7,95 persen), Demak (7,29 persen), Sukoharjo (6,55 persen) dan Kudus (5,91 persen).

Dapatkan berita Suaramerdeka.com lainnya, di sini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya