5 Prinsip Kepemimpinan Bertumbuh Ala Rektor Unnes

Rektor Unnes mengusung konsep kepemimpinan bertumbuh, bagaikan pohon yang bertumbuh secara adaptif.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 24 Agu 2021, 16:47 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2021, 16:46 WIB
Kampus Unnes
Kampus Unnes

Liputan6.com, Semarang - Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes), Fathur Rokhman, sering memberikan pelatihan-pelatihan di berbagai acara dan webinar mengenai konsep kepemimpinan. Dia mengusung konsep kepemimpinan bertumbuh, seperti dituangkannya dalam buku 'Kepemimpinan Bertumbuh' yang diterbitkan pada 2016.

Dalam buku tersebut dia menjelaskan konsep kepemimpinan bertumbuh berdasarkan pengalaman selama tiga tahun memimpin Unnes dan tujuh tahun menjadi wakil rektor Bidang Pengembangan dan Kerja Sama.

“Secara konseptual kepemimpinan bagaikan pohon yang bertumbuh secara adaptif, kepemimpinan senatiasa meningkatkan kapasitasnya sesuai perubahan dan tantangan yang dihadapi agar meningkat pula kebermanfaatannya.”

Fathur menganalogikan kepemimpinan bagaikan pohon yang tumbuh secara adaptif. Pohon yang merupakan organisme kompleks dapat terus tumbuh dan bertahan hidup meskipun dalam kondisi yang berubah-ubah. Begitu pun juga kepemimpinan yang sama seperti pohon, tumbuh dan adaptif.

Menurut dia, kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang bertumbuh dan mampu melakukan perubahan-perubahan. Ada lima konsep dasar dalam kepimpinan bertumbuh yang telah diuji melalui riset akademik, implementasi di berbagai instansi, pelatihan-pelatihan, dan lainya. Lima konsep dasar tersebut adalah:

Pertama, menumbuhkan benih kepemimpinan. Setiap orang memiliki bibit kepemimpinan dalam diri masing-masing. Oleh karena itu setiap orang juga harus mampu memahami dengan baik bibit kepemimpinan dalam diri masing-masing agar kelak dapat menghasilkan manfaat yang lebih dan menumbuhkan bibit generasi yang baru.

Kedua, memperkuat kepemimpinan. Di bagian ini dijelaskan mengenai-strategi strategi untuk membuat kepemimpinan semakin tangguh.

Ketiga, meningkatkan efektivitas komunikasi. Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana merangkai jejaring kepemimpinan, strategi bagaimana memperluas jaringan agar kepemimpinan bisa dilakukan komunikasi yang strategis dengan berbagai aspek masyarakat untuk memperkuat jaringan-jaringan tumbuhan itu.

Keempat, memimpin pada masa krisis. Setiap kepemimpinan akan menghadapi suatu permasalahan, baik kecil maupun besar. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai strategi-strategi menghadapi permasalahan tersebut agar kepemimpinan bisa terus berlanjut.

Kelima, menyiapkan kepemimpinan generasi selanjutnya. Pada bagian ini akan dijelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan tunas kepemimpinan baru.

Andimmatus Saadah, mahasiswa Unnes, peserta Program KMMI Digital Unnes dan Liputan6.com

Saksikan Video Pilihan Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya