Liputan6.com, Bandung - Demi menjaga stabilitas pasokan minyak goreng, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan melakukan operasi pasar setiap pekan ke pasar-pasar tradisional maupun toko ritel.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan data Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, per Jumat (18/2/2022) kemarin, stok minyak goreng di Kota Bandung mencapai 250 ribu liter.
"Senin pekan ini kami sudah mendistribusikan 23.000 liter minyak goreng curah ke empat pasar tradisional, yakni Pasar Sederhana, Kosambi, Cicadas, dan Kiaracondong. Targetnya tiap pekan akan kami lakukan operasi pasar supaya tidak ada lagi pedagang yang menjual stok minyak goreng lama dengan harga tinggi," kata Kepala Disdagin Elly Wasliah, Rabu (23/2/2022).
Menurut Elly, dampak lanjut dari masih dijualnya stok minyak goreng lama dengan harga tinggi membuat konsumen jadi beralih ke toko-toko ritel. Sehingga stok minyak goreng di toko ritel pun menipis.Â
"Kami masih mengawasi apakah para pembeli ini benar-benar untuk kebutuhan rumah tangga atau jangan-jangan ada modus penjualan ulang dari orang yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.Â
Elly mendapat informasi jika beberapa orang menjual minyak goreng secara perorangan baik itu di e-commerce atau membuka lapak di mobil pikap. Harga penjualannya pun melebihi ketentuan dari pemerintah yang seharusnya Rp11.500 per liter.Â
"Ada yang jual sendiri di mobil pikap sampai Rp32.000 per liter. Ada juga yang lewat e-commerce. Kemarin kami mendatangi Tokopedia dan Blibli.com untuk memantau dan menanyakan stok minyak goreng yang masih tersedia. Untuk harga memang perlu kita awasi," tuturnya.Â
Elly menambahkan, untuk membatasi agar kejadian ini tidak terulang, para pimpinan toko ritel bersepakat untuk tidak menjajakan minyak goreng di etalase lagi. Masyarakat hanya bisa membeli minyak goreng melalui kasir agar bisa terpantau dengan lebih baik setiap pembelinya.Â
Terkait stok penjualan minyak goreng di pasar, Direktur Utama Perusahaan Umum Pasar Juara Herry Hermawan mengatakan, langkah pemerintah untuk mendistribusikan minyak goreng ke pasar tradisional dirasa sudah tepat.Â
Namun, ia berharap penyebaran stok minyak goreng kemasan juga perlu didistribusikan ke pasar tradisional.Â
"Sekarang memang fokusnya minyak premium ini ke toko ritel ya. Padahal, kita melihat animo masyarakat lebih banyak ke kemasan. Sementara kalau curah ada effort lebih untuk mengemasnya kembali," kata Herry.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.