Ground Breaking Pagi Buta Gedung Baru 23 Lantai Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara

Peletakan batu pertama pembangunan gedung baru kantor Gubernur Sulawesi Tenggara digelar saat masih subuh sekitar pukul 05.00 Wita.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 03 Sep 2022, 23:10 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2022, 23:10 WIB
Peletakan batu pertama pembangunan gedung baru kantor Gubernur Sulawesi Tenggara digelar saat masih subuh, Jumat (2/9/2022) sekitar pukul 05.00 Wita.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Peletakan batu pertama pembangunan gedung baru kantor Gubernur Sulawesi Tenggara digelar saat masih subuh, Jumat (2/9/2022) sekitar pukul 05.00 Wita.

Liputan6.com, Kendari - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara membangun gedung Kantor baru Gubernur Sulawesi Tenggara, Jumat (2/9/2022). Sempat menuai kritik, pihak Pemprov melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan gedung setelah salat subuh, sekitar pukul 05.00 Wita.

Sebagian kalangan menilai, pendirian gedung ini hanya menghabiskan anggaran untuk hal kurang penting. Padahal, masih banyak infrastruktur lainnya memerlukan perhatian lebih pemda.

Gubernur Ali Mazi, hadir di lokasi setelah salat subuh, sekitar 10 menit sebelum acara dimulai. Sejumlah pejabat pemda, sudah menunggu di lokasi sekitar satu jam sebelumnya.

Dia menyatakan, momen peletakan batu pertama dilaksanakan setelah salat subuh, karena menggunakan waktu pagi hari dianggap lebih efektif. Menurutnya, selain memiliki keberkahan, pegawai dan pejabat pemda masih memiliki banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan lain. 

Diketahui, Pemprov mulai ancang-ancang membangun gedung sejak 2019 lalu. Memiliki tinggi 22 lantai, ada satu menara tambahan yang bisa dimanfaatkan sejumlah stasiun media televisi dan online.

Kadis Cipta Karya Sulawesi Tenggara, Dr Ir Pahri Yamsul merinci, gedung memiliki luas lantai sekitar 88.000 meter persegi. Lahan digunakan seluas 88x45 meter. Sedangkan tinggi bangunan, mencapai 112,60 meter.

"Insya Allah ketika selesai dibangun, akan menjadi gedung tertinggi di Sultra," ujar Pahri Yamsul.

Dia menambahkan, ada sebanyak 652 titik tiang pancang. Tahap pertama, akan dibangun 341 pancang hidraulis. Teknologi ini, memungkinkan tak banyak menghasilkan getaran dan polusi suara.

Sehingga, aktifitas administrasi dan publik di kantor gubernur tidak terganggu. Kemudian, kedalaman tiang pancang mencapai 18 meter.

Menurut Pahri, struktur arsitektur rangka dan teknologi pembanguna sejak awal hingga selesai, merupakan hasil justifikasi teknis ahli geologi. Kemudian, gedung baru Pemprov sudah melalui persetujuan KemenPUPR.

"Ahli geologi, mekanikal, elektrik, arsitektur, ahli teknik sipil dan plumbing (struktur pipa) juga ikut terlibat, kita berani setelah disetujui ahli-ahli tersebut," jelasnya.

Dilihat dari miniatur dan konsep, kantor baru Gubernur Sulawesi Tenggara mengusung tema minimalis. Pahri menjelaskan, gedung ini diharapkan kokoh dan kuat. Sedangkan konsep minimalis, mencerminkan pemerintah Sultra agar kita berpikir cepat, bertindak tepat dan bergerak tepat dalam melayani publik.

 

Gubernur Optimis Selesai Tepat Waktu

Gedung baru kantor Gubernur Sultra setinggi 23 lantai.(Liputan6.com/dok humas Cipta Karya)
Peletakan batu pertama pembangunan gedung baru kantor Gubernur Sulawesi Tenggara digelar saat masih subuh, Jumat (2/9/2022) sekitar pukul 05.00 Wita.

Gubernur Ali Mazi menyatakan, pembangunan gedung direncanakan bakal rapung 2023 hingga 2024. Menurutnya, Pemprov akan menyesuaikan dengan kondisi keuangan.

Dia menjelaskan, pemikiran membangun gedung baru untuk menghadapi kompleksitas urusan pemerintahan masa mendatang. Sehingga, diperlukan konsep gedung birokrasi dengan fasilitas penunjang modern.

"Di seluruh Provinsi, hanya Sulawesi Tenggara yang belum memiliki gedung kantor gubernur dengan fasilitas modern," kata Ali Mazi.

Menurutnya, kantor gubernur saat ini masih naik menggunakan tangga hingga ke lantai atas. Kondisi ini, jauh tertinggal dibandingkan gedung Bapenda dan BKD Sulawesi Tenggara, sudah menggunakan fasilitas lift sejak lama.

"Saya setiap hari naik tangga, apalagi badan saya gemuk begini," ujar Ali Mazi berkelakar.

Namun, menurutnya, tujuan utamanya bukan sesederhana ini. Tetapi, pihaknya berharap komunikasi dan koordinasi OPD bisa lebih baik . Kedepannya, hanya menggunakan tombol, pejabat atau staf bisa bertemu dengan cepat sehingga lebih efektif.

Saksikan Juga Video Pilihan Berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya