Harimau Kembali Terkam Pekerja di Kabupaten Pelalawan, Bagaimana Nasib Korban?

Konflik harimau sumatra dengan manusia kembali terjadi di Desa Serapung, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan.

oleh M Syukur diperbarui 06 Sep 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2022, 07:00 WIB
Lokasi barak pekerja tempat harimau sumatra menerkam manusia di Kabupaten Pelalawan.
Lokasi barak pekerja tempat harimau sumatra menerkam manusia di Kabupaten Pelalawan. (Liputan6.com/Dok BBKSDA Riau)

Liputan6.com, Pekanbaru - Konflik harimau sumatra dengan manusia kembali terjadi di Desa Serapung, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan. Beberapa pekan sebelumnya, di desa tersebut ada pekerja tewas setelah dimangsa harimau.

Bedanya kali ini, korban serangan harimau sumatra, Nihar, selamat setelah mendapat pertolongan dari rekan kerjanya. Korban sudah dibawa ke rumah sakit setempat karena luka terkaman di bagian leher serta wajah.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman Suhefti Hasibuan menyebut kejadian itu berlangsung pada Sabtu tengah malam, 3 September 2022.

Korban Nihar merupakan pekerja PT Rimba Prima Mas, kontraktor atau rekanan dari PT Peranap Timber. Pihak perusahaan sudah diminta tak bertindak sendiri karena petugas sudah ke lokasi memitigasi konflik tersebut.

"Karyawan diminta tetap tenang dan waspada," kata Genman, Senin petang, 5 September 2022.

Selain itu, BBKSDA Riau meminta pekerja tidak beraktivitas sendirian di luar barak. Apalagi pada malam hari karena harimau selalu aktif mencari makan.

"Kemudian tidak anarkis terhadap satwa dengan memburunya," kata Genman.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jangan Memancing

Petugas juga meminta karyawan tidak memancing harimau dengan membiarkan hewan ternak berkeliaran atau lebih baik ditiadakan memelihara.

"Atau dikandangkan ternak agar tidak memancing harimau datang," kata Genman.

BBKSDA Riau juga meminta pekerja di barak membersihkan semak-semak di sekitar, khususnya di kanal atau aliran air. Kemudian membuat pagar agar harimau tidak mudah masuk.

"Untuk memantau keberadaan harimau di sekitar lokasi, petugas sudah memasang kamera jebak atau pengintai," ulas Genman.

Genman menjelaskan, konflik terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Korban saat itu ingin buang air di kamar mandi tak jauh dari barak.

"Saat itulah terjadi serangan karena di sekitar kamar mandi ada harimau muncul," kata Genman. 

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya