Banjir di Langkat, Pertamina Patra Niaga Sumbagut: Stok BBM dan LPG Aman

Sejumlah wilayah di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut) dilanda banjir sejak Jumat, 4 November 2022. PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan penyaluran pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG aman.

oleh Reza Efendi diperbarui 07 Nov 2022, 00:25 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2022, 00:24 WIB
SPBU di Langkat
Salah satu SPBU di Langkat

Liputan6.com, Langkat Sejumlah wilayah di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut) dilanda banjir sejak Jumat, 4 November 2022. PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan penyaluran pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG aman.

Pjs Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Agustiawan, pada Sabtu, 5 November 2022, menjelaskan, banjir terjadi di beberapa kecamatan, yakni Besitang, Sei Lapan, Hinai, Tanjung Pura.

"Kami pastikan distribusi dan stok BBM serta LPG aman di Kabupaten Langkat," kata Agustiawan.

Kemudian, lanjutnya, ada 4 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Langkat dipastikan tidak terdampak banjir dan beroperasi normal, yakni SPBU 13.208.117, SPBU 14.208.167, SPBU 13.208.115 dan SPBU 14.208.1177.

"SPBU tersebut aman, tidak terdampak banjir dan penyaluran BBM juga normal. Kami akan terus melakukan koordinasi dan monitoring penyaluran BBM di lapangan," sebutnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Stasiun Pengisian Bulk Elpiji

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan penyaluran pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG di Langkat aman

Diungkapkan Agustiawan, untuk pasokan LPG di beberapa kecamatan di Langkat, ada 1 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), 13 agen, dan 167 pangkalan yang tidak terdampak banjir. Diimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir soal pasokan BBM dan LPG.

"Apabila membutuhkan informasi serta layanan Pertamina Patra Niaga, konsumen maupun masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center 135 yang selalu siaga selama 24 jam," ungkapnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu, 2 November 2022, melaporkan, banjir melanda sejumlah wilayah administratif di Kabupaten Langkat, Sumut.

Sedikitnya terdapat 6 desa terdampak, yakni Desa Pantai Pantai Cermin, Desa Paya Perupuk, Desa Suka Maju, Desa Pekubuan, Desa Pekan Tanjung Pura di Kecamatan Tanjung Pura, dan Desa Sekoci di Kecamatan Besitang.

Hasil kaji cepat sementara, banjir mencapai ketinggian 150 sentimeter. Kejadian ini berdampak pada 1.319 KK hingga memaksa sedikitnya 136 KK di Desa Sekoci mengungsi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat segera mengambil langkah cepat dengan mendirikan Posko Siaga Bencana. Posko ini berlokasi di Kantor BPBD Kabupaten Langkat.

Evakuasi dan Percepatan Penanganan Darurat

Ilustrasi banjir
Ilustrasi banjir. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Di samping itu, upaya evakuasi dan percepatan penanganan darurat juga terus dijalankan. Diantaranya menyediakan bantuan kebutuhan dasar berupa logistik bagi warga di posko pengungsian.

Hingga kini, Minggu (6/11/2022), dilaporkan banjir masih menggenangi sejumlah titik. Koordinasi antar lintas instansi juga terus dijalin guna melakukan upaya percepatan penanganan darurat.

BNPB mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Langkah-langkah antisipatif perlu dipersiapkan sebagaimana arahan Kepala BNPB, Suharyanto, dalam mengantisipasi dampak cuaca ekstrem.

"Upaya jangka pendek, pastikan kesiapan alat, perangkat dan personel untuk menghadapi potensi dampak cuaca ekstrem," imbaunya.

"Upaya jangka panjang lakukan perbaikan lingkungan jangan sampai banjir selalu berulang di tempat yang sama," sambungnya.

Siapkan Rencana Jangka Panjang

BPBD Langkat
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu, 2 November 2022, melaporkan, banjir melanda sejumlah wilayah administratif di Kabupaten Langkat, Sumut

Masyarakat bersama pemerintah daerah juga diimbau agar dapat menyiapkan rencana jangka panjang, salah satunya mengevaluasi kondisi lingkungan di kawasan hulu dan sepanjang daerah aliran sungai.

Lalu, penanaman kembali kawasan hulu dengan vegetasi yang bernilai ekologi dan ekonomi akan mampu mengurangi potensi banjir di masa depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya