Tidak Hanya Jepang, Masyarakat Solo Juga Punya Tradisi Minum Teh

Dalam tradisi kerajaan Jawa, teh selalu disajikan di setiap acara jamuan makan keluarga bangsawan.

oleh Tifani diperbarui 21 Des 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 21 Des 2022, 15:00 WIB
minum teh
ilustrasi teh/Photo by Joanna Kosinska on Unsplash

Liputan6.com, Solo - Budaya minum teh tidak hanya dimiliki oleh masyarakat Jepang dan Tionghoa. Budaya minum teh juga menjadi bagian budaya Jawa, khususnya masyarakat Solo.

Mekispun tradisi minum teh yang digemari orang Solo bukanlah tradisi asli nenek moyang. Tradisi minum teh masyarakat Solo justru dipengaruhi budaya Belanda yang menjajah nusantara ratusan tahun lalu.

Walaupun sebenarnya acara minum teh tidak lazim dilakoni orang Belanda yang lebih dulu mengenal kopi. Dikutip dari berbagai sumber, Dalam tradisi kerajaan Jawa, teh selalu disajikan di setiap acara jamuan makan keluarga bangsawan.

Bahkan seduhan daun teh tak lepas daeri jamuan makan baik pada pagi hari, siang, dan malam. Kadipaten Mangkunegaran merupakan salah satu kerajaan yang memiliki tradisi minum teh untuk menjamu tamu kehormatan.

Seiring dengan perkembangan zaman, budaya ngeteh yang semula hidup di dalam tembok kerjaan akhirnya tersebar dan berkembang di lingkungan masyarakat luas. Hingga kini teh dinikmati hampir semua orang dalam berbagai golongan maupun kelas sosial.

Budaya minum teh sejak zaman kerajaan ini tetap dilestarikan hingga saat ini. Ngeteh menjadi salah satu kearifan lokal kultur masyarakat di Kota Solo, Jawa Tengah.

Teh menjadi komoditas yang dijual di angkringan pinggir jalan hingga restoran mewah kelas satu. Bahkan, hampir semua rumah warga di Kota Solo memiliki teh untuk diseduh setiap saat.

Bahkan sekarang ngoplos, istilah yang digunakan untuk mencampur beberapa jenis teh menjadi tantangan masyarakat Solo. Tujuannya agar mendapatkan aroma dan rasa teh yang enak.

Uniknya, kebudayaan ngoplos teh di Solo seperti tak pernah selesai. Pasalnya setiap orang memiliki selera berbeda, sehingga tidak jarang warna dan rasa juga terus dikembangkan para peracik teh hingga menemukan rasa yang pas.

Umumnya, racikan teh oplosan khas Solo ini menggunakan tiga merek yang berbeda. Namun, tidak menutup jarang ada orang yang mengoplos dengan lebih banyak jenis.

Bahkan setiap warung khususnya angkringan memiliki racikan mereka sendiri. Begitu pula dengan konsumsi teh untuk skala rumah tangga yang juga diracik sesuai selera si penghuni.

Mengoplos teh merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan. Umumnya racikan teh khas Solo ini dari teh melati yang dikombinasikan dengan jenis teh hitam ataupun merah yang akan menghasilkan perpaduan rasa wangi, kental, dan sepat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya