Liputan6.com, Gorontalo - Sejak ditanam beberapa bulan yang lalu, cabai varietas dewata kini berhasil dipanen. Panen perdana cabai varietas dewata tersebut dilakukan Bupati Bone Bolango, Hamim Pou bersama sejumlah masyarakat di Desa Molintogupo, Kecamatan Suwawa Selatan, Minggu (22/1/2023).
Cabai varietas dewata ini ditanam di lahan seluas 17 hektare. Dalam panen kali ini, diprediksi bisa menghasilkan sekitar 10 ton cabai dengan harga per kilogram berkisar Rp25 ribu rupiah.
Advertisement
Baca Juga
Bupati Hamim Pou pun meminta agar masyarakat bisa terus menanam cabai guna memberikan pendapatan yang luar biasa. Selain itu, tanaman cabai juga merupakan komoditas yang mampu mencegah inflasi.
"Saya terus mendorong masyarakat di sini agar terus menanam cabai. Penghasilannya menjanjikan bisa untuk biaya sekolah anak, biaya kehidupan keluarga, dan lainnya untuk ditabung," kata Bupati Hamim.
Sebelumnya, gerakan masyarakat tanam cabai (Gema Tancap) di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo kian intensif dilakukan sejak akhir tahun 2022. Sudah sekitar 170 ribu pohon cabai atau dalam bahasa Gorontalo disebut malita, disebar ke warga.
Namun, dirasa belum cukup, pemerintah menargetkan, harus ada 300 ribu tanaman cabai bisa disebar warga se-Kabupaten Bonebol. Gerakan tanam cabai ini untuk kesekian kalinya digelar dan kini sudah mencapai ribuan cabai yang ditanam.
"Itu artinya kalau dengan rata-rata jumlah penduduk yang 170 ribu orang, berarti satu orang sudah satu pohon cabai," ungkapnya
"Sekarang target kita 200 ribu pohon sudah terealisasi. Tapi kita naikkan kembali, kita ingin sampai akhir tahun mencapai 300 ribu pohon yang kita bisa tanam," dia berharap.
Â
Simak juga video pilihan berikut:
Menekan Inflasi
Menurutnya, harga cabai yang melesat tinggi bisa jadi dampak serius dari kenaikan inflasi. Tidak hanya itu, di beberapa tempat, rokok pun disebut-sebut menjadi penyebab inflasi.
Khususnya di Gorontalo, tipikal warganya yang sangat tergantung dengan cabai. Di setiap masakan orang Gorontalo pasti menggunakan cabai rawit sebagai bahan utama, itulah mengapa, cabai menjadi salah satu komoditas penting.
Hamim bercerita, bicara harga cabai, saat ini masih terbilang normal. Kemarin, ia ke pasar dan mengecek harga cabai relatif normal, cenderung agak turun. Namun, ia berharap jangan juga terlalu turun.
"Agar bisa dijangkau warga dan petani juga bisa merasakan keuntungannya," tuturnya.
"Kalau Gorontalo ini biasanya penyulut inflasi tertinggi adalah kenaikan harga cabai. Tapi yang menarik lagi dari paparan Menko Perekonomian di Surabaya satu setengah bulan yang silam. Ternyata juga rokok juga ikut mempengaruhi inflasi di beberapa tempat maupun daerah," terang Hamim.
Advertisement