Semangat Merdeka Belajar Berangkat dari Cita-Cita Ulama dan Cendikiawan Pendiri NU

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Konferensi Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (NU).

oleh Reza Efendi diperbarui 09 Mar 2023, 16:54 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2023, 16:53 WIB
Mendikbudristek, Nadiem Makarim
Mendikbudristek, Nadiem Makarim

Liputan6.com, Medan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Konferensi Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (NU).

Rakernas dan Konferensi Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (NU) mengangkat tema “Merawat Jagat, Membangun Peradaban dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi” diselenggarakan di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) pada 8 hingga 10 Maret 2023.

Hadir sebagai salah satu pembicara kunci, Nadiem Makarim menekankan perlunya memperkuat gotong royong antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) dalam mendukung gerakan Merdeka Belajar, khususnya program-program Kampus Merdeka.

"Semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka esensinya berangkat dari cita-cita pendidikan yang diperjuangkan oleh para ulama dan cendekiawan pendiri Nahdlatul Ulama," jelas Nadiem Makarim di Hotel Santika Dyandra Convention Center, Medan, Sumut, Rabu, 8 Maret 2023.

Diterangkannya, cita-cita pendidikan yaitu menghadirkan pendidikan yang berperan sebagai sarana untuk memanusiakan manusia, serta mewujudkan pendidikan yang mendukung manusia untuk berkembang sesuai dengan fitrahnya.

"Yakni menjadi insan yang memiliki akal dan budi," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Pengetahuan Teoritikal

Rakernas dan Konferensi Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (NU)
Rakernas dan Konferensi Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (NU) di Medan

Mendikbudristek Nadiem Makarim menggarisbawahi pentingnya pengetahuan teoritikal yang didapatkan dalam perkuliahan, lalu dipadukan dengan soft skills yang dilatih di dunia nyata. Dengan begitu, para mahasiswa akan semakin siap untuk berkontribusi di masyarakat dan membawa bangsa Indonesia mencetak berbagai inovasi di masa depan.

"Program Kampus Merdeka yang sudah berjalan tiga tahun ini telah berdampak luar biasa pada perkembangan kualitas adik-adik mahasiswa. Semua berkat dukungan dari berbagai pihak," sebutnya.

Nadiem turut mengapresiasi antusiasme para mahasiswa yang begitu bersemangat dalam mengembangkan potensi dan kemampuannya. Hal tersebut terlihat dari jumlah pendaftar dan peserta program Kampus Merdeka yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Ini bukti nyata Kampus Merdeka telah bertransformasi dari suatu kebijakan menjadi sebuah gerakan yang masif di tengah masyarakat," ucapnya.


Kerja Keras Banyak Pihak

Rakernas NU
LPTNU tidak cukup hanya berlomba untuk menjad terdepan dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga berpikir bagaimana ilmu pengetahuan dapat memberikan kemuliaan bagi bangsa Indonesia

Nadiem Makarim juga mengatakan, capaian dan kebermanfaatan Kampus Merdeka yang membanggakan tersebut tentu bukan hasil kerja Kemendikbudristek sendiri, tetapi merupakan hasil kerja keras banyak pihak.

Khususnya LPTNU yang selama ini terus mendorong kampus-kampus yang berada di bawah naungannya, serta perguruan tinggi yang berafiliasi dengan NU, untuk mengimplementasikan Kampus Merdeka.

Lebih lanjut, Menteri Nadiem menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada LPTNU dan semua perguruan tinggi NU di seluruh Indonesia, yang begitu semangat dan terus menerus dalam mengimplementasikan Kampus Merdeka.

"Ini juga bukti bahwa NU senantiasa menjadi garda terdepan transformasi sistem pendidikan Indonesia," ujarnya.

Diungkapkan Nadiem, Rakernas dan Konferensi Nasional Pendidikan Tinggi NU merupakan momentum tepat untuk semakin memperkuat gerakan yang telah dilakukan bersama melahirkan sumber daya manusia unggul.

"Dengan semangat gotong royong, mari kita melanjutkan perjuangan dan cita-cita para pendiri NU, dengan terus bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar," ajaknya.


Dibuka Gus Yahya

Gus Yahya
Pembukaan Rakernas dan Konferensi Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (NU) di Medan

Rakernas secara resmi dibuka ditandai dengan penekanan tombol oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, Mendikbudristek; Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, serta Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi.

Pada kesempatan yang sama, Gus Yahya mengajak para peserta dan LPTNU yang hadir untuk meyakini pentingnya ilmu pengetahuan guna mencapai kemuliaan.

"Kita punya mandat untuk berjuang agar ilmu pengetahuan yang kita miliki, dapat kita kembangkan untuk kita sumbangkan bagi upaya mencapai kemuliaan bagi masa depan umat manusia," kata Gus Yahya.

Ketua LPTNU, Ainun Na’im menyampaikan, Rakernas ini merupakan satu langkah program untuk menindaklanjuti arahan syuriyah maupun tanfiziyah NU untuk mengisi abad kedua NU, yaitu dengan membangun pendidikan tinggi dan meningkatkan kualitas pendidikan dalam berkontribusi untuk masa depan bangsa.

"Tidak hanya Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama, kita harus berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi Negeri, baik di bawah Kemendikbudristek maupun di bawah Kementerian Agama, serta Perguruan Tinggi Swasta," Ainun Na’im menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya