Liputan6.com, Jakarta - Lolos menjadi calon dewan pengawas TVRI, Setiabudi komitmen membawa TVRI menuju stasiun televisi kelas dunia. Mantan penyiar Radio Nebula FM Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Setiabudi atau yang akrab disapa Buddy Ace, menyatakan komitmennya untuk membawa TVRI menjadi referensi informasi, edukasi, dan hiburan bagi rakyat Indonesia yang terpercaya agar bisa naik menuju stasiun televisi kelas dunia.
Buddy Ace yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Maleo Indonesia dan Ketua Humas Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI), menjadi salah satu dari 15 nama calon anggota Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik (Dewas LPP) TVRI yang akan mengikuti fit and proper test di DPR RI pada Rabu (5/4/2023) mendatang.
"Saya tidak punya obsesi personal. Kecuali, hanya ingin mengoptimalkan potensi TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik milik negara, agar bermanfaat buat rakyat Indonesia dalam pelayanan informasi yang akurat dan faktual," kata melalui siaran pers, Senin (3/4/2023).
Advertisement
"Mengembangkan pendidikan informal yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat, serta hiburan yang berbasis pada kearifan lokal," ujarnya.
Baca Juga
Â
Konten Unggulan
Buddy Ace berkeyakinan TVRI akan mampu melahirkan konten-konten unggulan yang semakin kompetitif ke depan.
"Dengan catatan kualitas SDM harus ditingkatkan dalam konsep yang kuat, yakni SDM yang aktif, kreatif, dan produktif," ujar Buddy yang pernah menjadi produser sekaligus host acara Warung Slanker di TVRI tahun 2009.
Dikatakan Buddy, TVRI ke depan harus menjadi lembaga penyiaran yang dapat menjembatani secara dinamis dan kreatif, antara kepentingan masyarakat dan kebutuhannya terhadap kualitas siaran dengan kepentingan pemerintah dalam hal ini lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Buddy mengatakan, peran masyarakat sangat dibutuhkan untuk memberikan saran, kritik dan motivasi terhadap kualitas siaran dan manfaatnya bagi masyarakat.
Â
Advertisement
Pengawasan
Sedangkan untuk pengawasan melekat, katanya, dilakukan mencakup pada kualitas siaran, transparansi pengelolaan anggaran, akuntabilitas penggunaan anggaran, dan pemanfaatan anggaran yang efektif dan efisien.
"Dengan demikian TVRI akan dapat menjadi referensi informasi, edukasi dan hiburan bagi rakyat Indonesia yang terpercaya, agar bisa naik kelas, menuju siaran kelas dunia," katanya.
Dia juga mengatakan TVRI dan televisi swasta lainnya, kini tak lagi saling bersaing. "Semua stasiun televisi, kompetitornya adalah media sosial, di mana hampir 277 juta penduduk Indonesia saat ini menjadi pengguna internet aktif.
Ia mengutip hasil survei AC Nielsen 2022, yang menyebutkan bahwa TVRI termasuk besar televisi yang pemberitaannya paling ditunggu, selain TV One dan Metro TV. Bahkan, TVRI menjadi pilihan untuk mencari kebenaran atas sebuah pemberitaan yang beredar di media sosial, untuk membuktikan apakah berita tersebut goals, fake atau faktual.
"Maka, TVRI masih relevan sebagai rujukan terpercaya dan objektif bagi Rakyat Indonesia dan dunia," katanya.