Liputan6.com, Bulukumba - Aksi demo yang digelar oleh mahasiswa di Jalan Sam Ratulangi, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumbaa, Sulawesi Selatan pada Senin (10/4/2023) petang berakhir bentrok. Perwira polisi dikabarkan terluka dan seorang jurnalis jadi bulan-bulanan polisi.Â
Dari informasi yang diterima Liputan6.com, perwira polisi yang terluka itu adalah Kasat Intelkam Polres Bulukumba, AKP Abdul Rahman. Sementara jurnalis yang menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh polisi adalah Dirman.Â
Kapolres Bulukumba, AKBP Ardyansah membenarkan ihwal kejadian tersebut. Dia mengatakan bahwa AKP Abdul Rahman terluka di bagian kepala dan dilarikan ke ruma sakit.Â
Advertisement
"Iya benar, ada anggota kami terluka pada kepala. Sekarang, sudah dilarikan ke RSUD Bulukumba," kata Kapolres Bulukumba, AKBP Ardyansah saat dikonfirmasi, Senin (10/4/2023).
Dia menjelaskan bahwa mulanya demonstrasi yang dilakukan oleh puluhan mahasiswa ini berlangsung damai. Mahasiswa yang menyikapi berbagai dinamika politik yang terjadi di tanah air itu kemudian mulai ricuh saat Satpol PP dan Damkar berusaha memadamkan api dari ban yang dibakar oleh mahasiswa.Â
"Awalnya, kondusif tapi tiba-tiba ricuh saat Satpol PP dan Damkar berusaha padamkan api," ucapnyaÂ
Unjuk rasa itu kemudian memanas hingga terjadi aksi saling lempar batu antara mahasiswa dan pihak pengamanan. Saat kericuhan itulah diduga AKP Abdul Rahman menjadi korban hingga terluka di bagian kepala.
Sejumlah polisi berpakaian preman kemudian mengamankan secara paksa sejumlah demonstran. Aksi itu kemudian direkam oleh sejumlah jurnalis yang berada di lokasi kejadian.
Jurnalis Jadi Bulan-bulanan Polisi
Dirman, Kontributor MNC wilayah Kabupaten Bulukumba pun turut menjadi korban dalam insiden tersebut. Dirman diduga dianiaya oleh oknum polisi berpakaian preman saat merekam insiden kericuhan dalam aksi demonstrasi tersebut.Â
"Saya di lempar batu dan dipukuli oknum anggota Polres Bulukumba saat hendak merekam aksi demonstrasi yang ricuh," kata Dirman terpisah.Â
Selain dianiaya, Dirman juga mengaku bahawa dirinya dipaksa untuk menghapus rekaman video kericuhan yang terjadi antara demonstran dan polisi.Â
"Saya dipaksa menghapus video, tapi saya tidak mau. Saya itu sudah teriak, kalau saya ini wartawan, tetapi polisi itu tetap memukuli saya," ujarnya.Â
Menanggapi insiden pemukulan terhadap jurnasil MNC tersebut, Kapolres Bulukumba AKBP Ardyansah pun mengaku akan mendalami hal tersebut. Sejumlah video aksi pemukulan terhadap Dirman sendiri telah tersebar di berbagai platform media sosial.Â
"Sementara kami dalami dulu," aku Ardyansah.Â
Simak juga video pilihan berikut ini :Â
Advertisement