Riwayat 4 Abad Kota Manado, Ada Campur Tangan Spanyol dalam Perubahan Nama

Angka 400 menjadi momen spesial bagi pihak panitia, sehingga berinisiasi menghadirkan 400 model yang akan menampilkan ratusan karya busana termasuk kain Batik Bentenan.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 08 Jul 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2023, 16:00 WIB
Manado Fiesta, salah satu event pariwisata yang digelar beberapa tahun silam.
Manado Fiesta, salah satu event pariwisata yang digelar beberapa tahun silam.

Liputan6.com, Manado - Kota Manado akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-400 pada, 14 Juli 2023 mendatang. Ada event spesial yang disiapkan, termasuk kehadiran 400 model di acara Manado Fashion Week.

Perayaan HUT Kota Manado tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Angka 400 menjadi momen spesial bagi pihak panitia, sehingga berinisiasi menghadirkan 400 model yang akan menampilkan ratusan karya busana termasuk kain Batik Bentenan.

Ketua Panitia HUT ke 400 Kota Manado Harke Tulenan menjelaskan, event itu pasti akan ramai dan meriah serta berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Manado.

“Acara ini akan dibuka oleh Wali Kota Manado pada 13 Juli 2023 nanti dan akan dihadiri oleh Ketua Perancang Mode Indonesia Poppy Darsono,” ungkap Tulenan.

SImak Video Pilihan Ini:

Sejarah Kota Manado

Sebelum maju dan berkembang besar, Manado adalah bagian dari wilayah Minahasa. Sampai tahun 1947, Manado masih merupakan wilayah Minahasa. Wenang adalah nama pertama sebelum berubah menjadi Manado.

Menurut Prof Geraldine Manoppo-Watupongoh, pergantian nama Wenang menjadi Manado dilakukan oleh Spanyol pada tahun 1682. Menurutnya, Manado diambil dari nama pulau di sebelah Bunaken, yaitu pulau Manado (kini Manado Tua). Manado juga dulunya disebut Wenang.

Mengapa Wenang harus diganti menjadi Manado? Sebab di dalam dokumen dan surat-surat penting bangsa Portugis, Spanyol dan Belanda, nama Manado banyak tercantum dan lebih dikenal dibanding Wenang.

Tahun 1623, nama Manado mulai dikenal dan digunakan di dalam surat-surat resmi. Itulah alasannya sehingga Wenang diganti menjadi Manado. Untuk menjaga nilai sejarahnya, di belakang kata Manado ditambahkan kata tua, sehingga menjadi Manado Tua hingga saat ini.

Belakangan, Manado Tua dikenal sebagai sebuah pulau yang bersebelahan dengan Pulau Bunaken. Sementara untuk wilayah kota sebagai pusat pemerintahan menggunakan Manado.

HUT Kota Manado yang ditetapkan pada tanggal 14 Juli 1623, merupakan momentum yang mengemas tiga peristiwa bersejarah sekaligus. Tanggal 14 yang diambil dari peristiwa heroik yaitu peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946, di mana putra daerah Manado bangkit dan menentang penjajahan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Bulan Juli yang diambil dari unsur yuridis yaitu bulan Juli 1919, munculnya Besluit Gubernur Jenderal tentang penetapan Gewest Manado sebagai Staatgemeente dikeluarkan.

Tahun 1623 yang diambil dari unsur historis yaitu tahun di mana Kota Manado dikenal dan digunakan dalam surat-surat resmi. Berdasarkan ketiga peristiwa penting tersebut, maka tanggal 14 Juli 1989, Kota Manado merayakan HUT-nya yang ke-367.

Sejak saat itu hingga sekarang tanggal tersebut terus dirayakan oleh masyarakat dan pemerintah Kota Manado sebagai HUT Kota Manado.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya