10 Pekerjaan Tetap Paling Banyak Dicari Sepanjang 2023 dan Prospek Lapangan Kerja 2024

Riset menyebutkan perusahaan akan melanjutkan rekrutmen tenaga kerja pada tahun 2024.

oleh Kartika diperbarui 31 Jan 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2024, 15:00 WIB
10 Pekerjaan Tetap Paling Banyak Dicari Sepanjang 2023 dan Prospek Lapangan Kerja 2024
Ilustrasi pencari kerja (Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2024 adalah tahun gelaran hajatan lima tahunan yakni Pemilu yang akan dilakukan serentak pada 14 Februari 2024. Meski demikian, pasar tenaga kerja diperkirakan masih akan tumbuh positif seiring dengan rekrutmen yang dilakukan perusahaan baik skala kecil, menengah, maupun besar.

Laporan Rekrutmen, Kompensasi dan Manfaat 2024 oleh Jobstreet by Seek diharapkan menjadi panduan penting untuk menarik, memotivasi, dan mempertahankan talenta terbaik di tanah air. Kali ini, survei melibatkan 1.180 responden dari tim talent acquisition perusahaan. Adapun skala perusahaan yang disurvei terdiri dari perusahaan kecil sebanyak 35%, perusahaan menengah 16%, dan perusahaan besar 49%.

Tahun lalu, riset ini mencatat 10 fungsi pekerjaan purnawaktu yang paling banyak direkrut yakni dari yang paling banyak adalah Admin dan HR (Human Resourches). Diikuti kemudian oleh Akuntansi, Penjualan/Business Development, Pemasaran/Branding, Teknik, Pemasaran Digital, e-commerce dan media sosial, Teknologi Informasi, Manajemen, Keuangan, dan Manufaktur.

Adapun pada tahun 2022 10 fungsi pekerjaan purnawaktu yang paling banyak direkrut di posisi pertama adalah Admin dan HR. Kemudian diikuti Akuntansi, Penjualan/Business Development, Pemasaran/Branding, Teknologi Informasi, Teknik, Pemasaran digital, e-commerce dan media sosial, Keuangan, Transportasi dan Logistik, dan terakhir Desain.

"Perubahan prioritas bisnis menggeser tren spesialisasi," demikian sebut riset tersebut.

Di sisi lain, perusahaan juga masih berkomitmen bagi karier karyawan. Hal ini terlihat dari tren positif pada kenaikan gaji dan promosi pegawai guna pengembangan karier pegawai serta menciptakan lingkungan kerja yang progresif. Tercatat, pada 2023 rata-rata kenaikan gaji pegawai sebesar 7,57%. Lalu, rata-rata bonus tahun 2023 sebesar 2,4 kali gaji bulanan.

Prospek Pasar Tenaga Kerja 2024

Survei ini mencatat kepercayaan pasar ketenagakerjaan di Indonesia positif untuk tahun 2024 yakni 45% di semester I dan 44% di semester II 2024. "45% perekrut optimistis pasar tenaga kerja akan lebih aktif dalam aktivitas rekrutmen dibanding saat ini di paruh pertama 2024 dan konsisten di angka 44% untuk paruh kedua 2024," ungkap laporan tersebut.

Di sisi lain, tahun 2024 masih menjadi momentum positif untuk rekrutmen tenaga kerja di mana 97% perusahaan responden akan melakukan rekrutmen di tahun ini.

Di mana pada tahun 2022, 51% responden perusahaan mencatat ada rekrutmen pegawai tetap purnawaktu. Angka ini naik menjadi 80% responden perusahaan yang merekrut pegawai tetap purnawaktu pada 2023. Kemudian pada 2022, hanya 7% responden yang merekrut pegawai tetap paruh waktu. Sementara pada 2023 responden perusahaan yang merekrut pegawai tetap paruh waktu naik jadi 52%.

Begitu juga dengan tren perekrutan pegawai kontrak purnawaktu yang pada 2022 dilakukan 47% perusahaan kemudian naik menjadi 66% pada 2023. Adapun untuk perekrutan pegawai kontrak paruh waktu pada 2022 hanya dilakukan 15% dan pada 2023 17% responden perusahaan.

Selain itu, riset juga menemukan adanya peningkatan dalam upaya menyediakan dukungan kerja jarak jauh bagi pegawai oleh perusahaan. Dukungan ini juga menjadi prioritas bagi perusahaan demi mendukung produktivitas pegawai dan menjaga motivasi pegawai. Hal ini terlihat dari pemberian fasilitas laptop untuk pegawai yang pada 2022 dilakukan 56% dan 2023 68% responden perusahaan.

Selain itu, pemberian tunjangan koneksi internet dilakukan oleh 27% perusahaan pada 2022 dan 32% perusahaan pada 2023. Adapun dukungan rapat virtual dilakukan oleh 53% perusahaan pada 2022 dan 55% perusahaan pada 2023. Begitu juga dengan peran Human Resourches baru yang dilakukan 9% perusahaan pada 2022 dan 23% perusahaan pada 2023.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya