Semburan Lumpur Muncul di Bojonegoro, Begini Penjelasan Badan Geologi

Semburan lumpur muncul di Dusun Sanggar, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro. Ada apa?

oleh Arie Nugraha diperbarui 29 Feb 2024, 10:23 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2024, 10:23 WIB
Semburan Lumpur
Lokasi semburan lumpur yang muncul di Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, diberi garis polisi. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Bandung - Pusat Survei Geologi Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan semburan lumpur yang terjadi di Dusun Sanggar, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur kemungkinan besar akibat adanya kandungan gas dangkal pada formasi batuan.

Menurut Kepala Pusat Survei Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM, Edi Slamet, namun kondisi formasi batuan yang belum terkonsolidasi terganggu kesetimbangannya akibat dari aktivitas manusia ataupun alami seperti gempa.

"Untuk mengetahui secara pasti jenis gasnya, tim saat ini sedang melakukan uji sampling ke lokasi. Diharapkan agar masyarakat sekitar tetap waspada dan tidak panik," ujar Edi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/2/2024).

Edi mengimbau untuk sementara waktu masyarakat diimbau menjauhi lokasi dan tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran yang dipicu oleh semburan gas yang keluar bersama dengan lumpur tersebut.

Edi menuturkan Pusat Survei Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut seperti pengambilan sampel lumpur untuk analisis karakteristik fisik dan geologinya.

"Tujuan untuk mengetahui umur endapan, serta formasi berasalnya semburan tersebut. Sehingga dapat diketahui potensi dan karakteristik dari semburannya," kata Edi.

Selain itu, pengambilan sampel air untuk mengetahui kandungannya sehingga dapat ditentukan apakah aman untuk masyarakat sekitar.

Sampel air ini juga dapat menunjukkan asal formasi dari semburan apakah saline water formation atau fresh water formation.

"Jika memungkinkan akan diambil sampel gas untuk analisa karakteristik kimia sehingga dapat ditentukan apakah gasnya termasuk dalam gas biogenic (dangkal) atau thermogenic (dalam)," ungkap Edi.

Survei geofisika sekitar lokasi semburan juga dilakukan guna mengetahui kondisi bawah permukaan untuk mitigasi kejadian serupa.

 

Evaluasi Sementara Semburan Lumpur Bojonegoro

Kondisi bawah permukaan area Bojonegoro-Mojokerto Zona Upper Pleistocene - Recent (sekitar 180 m) tersusun oleh batuan yang Unconsolidated berbutir halus dengan brightspot seismogram di beberapa tempat (Lokal) yang menunjukkan potensi adanya akumulasi gas dangkal yang memungkinkan adanya zona bertekanan di atas normal.

Edi menjelaskan formasi unconsolidated (tidak kompak) berbutir halus tersebut cenderung menipis ke arah lokasi semburan lumpur di Bojonegoro.

"Namun masih mungkin dijumpai bright spot yang memiliki tekanan di atas normal," sebut Edi.

Semburan lumpur kemungkinan diakibatkan oleh adanya local pocket gas dangkal biogenic pada formasi unconsolidated berbutir halus tersebut yang dapat terganggu kestabilan buoyancy force-nya akibat dari aktifitas manusia maupun alami seperti gempa.

Berdasarkan hubungan antar lapisan batuan dalam ruang dan waktu tebal unconsolidated (tidak kompak) sediment berbutir halus mencapai 1.687 meter atau 550 meter yang terdiri atas formasi lidah dan formasi Kawengan berumur paling tua sampai dengan 3,6 juta tahun yang lalu.

"Kondisi bawah permukaan formasi geologi unconsolidated sediment berbutir halus menebal. Lokasi semburan lumpur berada di arah Tenggara Sumur Karang Anyar 1 dengan jarak 40 km," jelas Edi.

Sebelumya diberitakan pada 25 Februari 2024, sebuah semburan lumpur setinggi 30 sampai 50 sentimeter ke luar dari sela-sela beton di Dusun Sanggar, Desa Sidomulyo, Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur.

Semburan yang muncul dari sumur warga yang memiliki kedalaman sekitar 60 meter tersebut telah terjadi sebanyak tiga kali. Semburan pertama terjadi pada tahun 2022 yang berlangsung selama sepekan. Semburan kedua terjadi pada 26 Desember 2023 dan berlangsung selama dua hari. Kemudian, semburan ketiga terjadi pada 25 Februari 2024.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya