Puluhan Warga di Sukabumi Keracunan Makanan Acara Pernikahan, 2 Korban dalam Kondisi Hamil

Sebanyak 84 warga mengeluhkan gejala mual, pusing hingga muntah usai menghadiri sebuah resepsi pernikahan di Kabupaten Sukabumi.

oleh Fira Syahrin diperbarui 29 Apr 2024, 20:22 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2024, 20:22 WIB
Salah seorang warga saat mendapat tindakan medis, diduga mengalami keracunan makanan di acara pernikahan di Kabupaten Sukabumi (Liputan6.com/Istimewa).
Salah seorang warga saat mendapat tindakan medis, diduga mengalami keracunan makanan di acara pernikahan di Kabupaten Sukabumi (Liputan6.com/Istimewa).

Liputan6.com, Sukabumi - Puluhan warga mengeluhkan sakit perut, pusing hingga muntah diduga mengalami keracunan makanan usai menghadiri resepsi pernikahan di Desa Tugubandung, Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi. 

Camat Kabandungan, Kabupaten Sukabumi Ece Misbah membenarkan adanya kejadian dugaan keracunan massal tersebut. Sedikitnya ada 84 warga yang mengeluhkan gejala keracunan makanan, sepulangnya dari acara resepsi pernikahan pada Minggu (28/4/2024). Kabar itu diterimanya pada Senin (29/4/2024) dini hari.

“Berdasarkan laporan yang kami terima sampai sekira pukul 02.30 WIB dini hari tadi, ada 84 warga yang diduga mengalami keracunan dan sudah ditangani oleh Puskesmas,” kata Ece.

Dari puluhan warga yang mengalami keracunan massal tersebut, kondisi kesehatannya sudah berangsur membaik, setelah mendapatkan tindakan medis secara intensif dari petugas kesehatan. Namun, terdapat dua warga yang kini masih menjalani tindakan medis, terlebih dalam kondisi hamil.

“Kedua orang yang belum bisa pulang itu, karena ia sedang hamil. Satu orang sedang hamil delapan bulan dan satu orang lagi tengah mengandung tiga bulan,” jelasnya.

Lebih lanjut, kejadian itu bermula saat rombongan pengantin laki-laki yang berasal dari wilayah Desa Kabandungan, Kecamatan Kabandungan menuju tempat pengantin wanita yang ada di wilayah Desa Tugubandung, Kecamatan Kabandungan. 

“Sekira pukul 09.00 WIB itu, panitia sudah mempersilakan rombongan pengantin dan tamu undangan untuk menikmati hidangan. Katanya, dalam hidangan itu mereka memakan sate ayam, sop ayam, ayam bumbu kuning, dan karedok,” ungkapnya.

 

Jumlah Warga Terindikasi Keracunan Makanan Bertambah, dari 30 Orang

Warga yang menyantap hidangan hajatan pernikahan tersebut mulai mengalami gejala dugaan keracunan makanan pada Minggu (28/04) sekira pukul 18.00 WIB. Sebagian besar mengeluhkan gejala mual, pusing, muntah-muntah, diare dan buang air besar.

“Minggu sore saat warga mengalami gejala keracunan itu, prosesi hajatan masih berlangsung. Awalnya, yang datang ke Puskesmas itu baru ada 30 orang. Nah, 11 orang di antaranya telah diinfus dan 19 warga sakitnya tidak terlalu parah,” terang dia.

Jumlah warga yang diduga mengalami keracunan massal itu, kemudian bertambah. Sebelumnya dilaporkan sebanyak 30 orang, kini bertambah hingga menjadi 84 orang yang mengalami gejala keracunan makanan. 

“Iya, kan awalnya 30 orang. Tapi, sampai pukul 02.00 WIB dini hari tadi, sudah mencapai 84 orang. Jadi, pada Minggu (28/04) sekira pukul 21.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB itu, ada yang datang lagi ke Puskesmas. Sehingga jumlah secara keseluruhan ada 84 orang yang mengalami keracunan itu,” jelasnya.

Guna memastikan penyebab dugaan keracunan makanan ini, pemerintah Kecamatan Kabandungan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi melalui Puskesmas setempat, untuk mengambil sampel makanan yang rencananya akan dilakukan uji lab. 

“Iya, malam juga sample makanannya sudah diserahkan ke Dinas Kesehatan. Katanya, akan dilakukan uji lab. Kalau, kami perannya fokus pada penanganan untuk pemulihan kesehatan warga yang diduga mengalami keracunan massal itu,” tutupnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya