Terjadi Gempa Bumi di Kabupaten Bandung, BMKG Catat Magnitudo 3,9

Pusat kedalaman gempa disebut berada di 24 kilometer, sedangkan lokasinya diketahui berada 91 kilometer Barat Daya Kabupaten Bandung.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 19 Jun 2024, 19:33 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2024, 19:32 WIB
[Bintang] Gempa
Berdasarkan keterangan BMKG, pusat gempa yang mengguncang Sumatera Barat ada di Kepulauan Mentawai. (die.wahre-natur.de)

Liputan6.com, Bandung - Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu sore, 19 Juni 2024. Gempa tersebut dilaporkan terjadi sekitar pukul 16:44 WIB.

Berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa mengguncang dengan kekuatan Magnitudo 3,9.

Sementara, pusat kedalaman gempa disebut berada di 24 kilometer, sedangkan lokasinya diketahui berada 91 kilometer Barat Daya Kabupaten Bandung.

"#Gempa Mag:3.9, 19-Jun-2024 16:44:51WIB, Lok:7.80LS, 107.26BT (91 km BaratDaya KAB-BANDUNG-JABAR), Kedlmn:24 Km #BMKG," dikutip dari akun resmi X BMKG, @infoBMKG.

Meski demikian, BMKG mengakui bahwa pengolahan data ini masih belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data. Hingga berita ditulis, belum diketahui dampak dari gempa di Kabupaten Bandung tersebut.

"Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data," tulis BMKG.

Gempa Cianjur

Sebelumnya, Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin malam, 17 Juni 2024, sekira pukul 18:21 WIB. Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berkekuatan Magnitudo 3,4.

"Hari Senin, 17 Juni 2024 pukul 18:21:53 WIB, wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=3,4," dalam laporan resmi BMKG dikutip Liputan6.com, Selasa, 18 Juni 2024.

BMKG menyatakan, dalam ruang lingkup jenis dan mekanisme gempa bumi, gempa yang terjadi itu merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang," dikutip dalam laporan BMKG.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya