Tingkatkan Literasi Ekonomi Syariah, Halal Fair Bakal Digelar Bulan Depan

Halal Fair bakal digelar di ICE BSD Tangerang selama tiga hari

oleh Viatari Pencawan diperbarui 29 Nov 2024, 23:26 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2024, 22:00 WIB
Halal Fair Promosikan Produk Halal dan Gaya Hidup Halal
Halal Fair tahun ini hadirkan lebih dari 150 exhibitor dari sejumlah sektor bisnis diantaranya, Fashion, Halal Culinary, Umrah Hajj Travel, Multiproduk & Merchandise.

Liputan6.com, Tangerang - Halal Fair bakal digelar di ICE BSD Tangerang pada bulan depan selama tiga hari yaitu 6-8 Desember 2024. Event tahun ini akan diselenggarakan oleh WPCitra serta menghadirkan lebih dari 150 exhibitor dari sejumlah sektor bisnis diantaranya, Fashion, Halal Culinary, Umrah Haji Travel, Multiproduk & Merchandise.

Halal Fair tahun ini juga akan berkonjungsi dengan Halal  Indonesia International Trade Show (HIITS) sebagai wahana jejaring bisnis UMKM halal ke pasar global. Sejumlah negara seperti Mesir, Malaysia, Uzbekistan dan Tunisia siap menjadi mitra kolaborasi dan promosi pelaku bisnis halal nasional.

“Sebagai bentuk komitmen kami untuk mendorong kemajuan bisnis produk halal dan meningkatkan literasi ekonomi syariah, Halal Fair yang kami selenggarakan sejak 2019 selalu menyuguhkan sesuatu yang baru untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang dinamis. Sesuai dengan misi Never Stop In Halal Ways, Halal Fair siap menjadi bagian solusi mewujudkan Indonesia pusat halal dunia,” kata Satrio Sukur, Project Director WPCitra pada acara Technical Meeting di Jakarta pada Senin (25/11/2024).

Event ini merupakan suatu bentuk dukungan penuh bagi pemerintahan Prabowo-Gibran atas keberlanjutan program ekonomi syariah dan halal sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Dalam RPJPN tersebut tertulis secara eksplisit agenda pembangunan ekonomi dan keuangan syariah yang dirumuskan secara pararel dalam master plan ekonomi syariah 2024-2029.

Ekonomi syariah sebagai sebuah sistem telah diyakini mampu menjadi pilar yang memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Melalui kerangka kebijakan dan roadmap tersebut, pemerintah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi dan pembangunan. “Tantangannya bagi kami pelaku usaha bisnis halal adalah bagaimana menginternalisasikan nilai-nilai moral dan rasional dari ekonomi syariah dan bisnis produk halal sehingga inklusif dan universal sesuai dengan prinsip rahmatan lil’alamiin," kata Satrio

Satrio juga menjelaskan melalui Halal Fair – The Most Inspiring Halal Event ini diharapkan bisa menjadi wahana dalam mempromosikan dan memasarkan produk halal dan gaya hidup halal serta memperkuat ekosistem ekonomi syariah di Tanah Air. "Keberlanjutan program ekonomi syariah dan halal ini juga didorong oleh daya beli terhadap produk halal  yang terus meningkat, terutama dari masyarakat muslim Indonesia yang merupakan bagian dari kelas menengah dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan dinamis," kata Satrio.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya