Liputan6.com, Gorontalo - Media sosial kembali digemparkan dengan viralnya unggahan salah satu akun Instagram di Gorontalo yang mengungkap rincian biaya ujian proposal hingga wisuda di Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo.
Tak tanggung-tanggung, total rician biaya yang disebutkan mencapai Rp19 juta per mahasiswa. Hal ini memicu berbagai reaksi panas dari warganet.
Baca Juga
Unggahan tersebut menyajikan daftar biaya secara rinci, mencakup ujian proposal, yudisium, hingga acara wisuda.
Advertisement
Namun, unggahan yang ramai diperbincangkan ini dinilai kurang memberikan konteks yang utuh, sehingga menimbulkan salah persepsi di tengah masyarakat.
Setelah dikonfirmasi, pihak UBM Gorontalo membenarkan adanya rincian biaya tersebut. Namun, Ketua Yayasan Bina Mandiri Gorontalo, Azis Rachman, memberikan klarifikasi penting.
Ia menegaskan bahwa angka Rp19 juta itu hanya berlaku untuk program studi unggulan Analisis Kesehatan, bukan untuk seluruh mahasiswa.
“Biaya itu bukan dibayarkan sekaligus, tetapi sesuai tahapan, mulai dari ujian proposal, yudisium, hingga prosesi wisuda, dan acara ramah tamah. Semua sudah dirinci dengan jelas untuk program studi Analisis Kesehatan yang memang memiliki standar berbeda,” tegas Azis.
Azis juga menyebutkan, rincian biaya ini adalah kebijakan baru yang akan diterapkan mulai tahun 2025 berdasarkan surat keputusan rektor. Sebelumnya, biaya untuk program yang sama berkisar Rp15 juta.
Pihak kampus menyesalkan unggahan viral tersebut yang dinilai tidak menyajikan informasi secara lengkap. Hal ini menyebabkan banyak publik salah paham dan mengira biaya Rp19 juta berlaku untuk semua mahasiswa UBM.
“Kami ingin meluruskan bahwa tidak ada pungutan liar di kampus kami. Semua biaya sudah melalui proses yang transparan dan sesuai kebutuhan program studi masing-masing. Program studi Analisis Kesehatan memiliki biaya yang lebih tinggi karena berbagai fasilitas dan pelatihan khusus yang disediakan,” jelas Azis.
Reaksi netizen pun beragam, mulai dari mempertanyakan transparansi biaya hingga memberikan komentar kritis terhadap kebijakan kampus. Namun, pihak UBM terus berupaya memberikan penjelasan kepada masyarakat agar tidak ada informasi yang salah dipahami.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima informasi dari media sosial, terutama jika informasi tersebut tidak disertai konteks yang lengkap,” tambah Azis.
UBM Gorontalo berkomitmen untuk terus menjaga transparansi dan kualitas layanan pendidikan. Mereka juga menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu program studi unggulan.
“Intinya, biaya ini sesuai dengan kualitas yang diberikan. Tidak ada yang kami tutupi, semua transparan,” pungkas Azis.