Liputan6.com, Yogyakarta - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bersama BMT UMY menggelar program mudik gratis sebagai salah satu bentuk kepedulian UMY terhadap kesejahteraan peserta didiknya. Program Mudik Gratis UMY pertama ini menyasar tiga titik provinsi di Pulau Jawa yakni Jawa Tengah bagian Utara dan Selatan, Jawa Barat bagian Utara dan Selatan, serta Jawa Timur.
Provinsi Jawa Timur terdiri dari Kota Ngawi, Madiun, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, dan Surabaya, lalu untuk Jawa Tengah bagian Utara terdiri dari Kota Semarang, Demak, Kudus, Pati, Rembang, dan Lasem. Lalu Jawa Tengah bagian Selatan meliputi Kota Purbalingga, Purwokerto, Cilacap, dan Banjar, dan untuk Jawa Barat bagian Selatan meliputi kota Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Bandung, dan Cimahi, Jawa Barat bagian Utara terdiri dari Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, dan Cirebon.
Advertisement
“Dari 20.000 peserta didik UMY, sebanyak 116 mahasiswa mengikuti mudik gratis tahun ini. Untuk tahun pertama, mudik gratis secara khusus menyasar wilayah Jawa dengan menggunakan lima bus. Harapannya tahun depan akan semakin banyak mahasiswa yang mengikuti mudik gratis ini dan dengan rute luar pulau Jawa, seperti NTB, Lampung dan Bali,” jelas Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Achmad Nurmandi, dalam acara Pelepasan Peserta Mudik Gratis Bareng UMY 2025 di Selasar Sportorium UMY Senin 17 Maret 2025.
Advertisement
Baca Juga
Rektor UMY mengatakan program mudik gratis ini bertujuan memudahkan mahasiswa UMY untuk kembali ke kampung halaman dan bertemu dengan kedua orangtua setelah beberapa bulan merantau untuk menuntut ilmu. Menurutnya program ini juga menjadi ajang bagi mahasiswa UMY untuk memperkenalkan kampus Muda Mendunia.
“Dalam rangkaian mudik gratis ini, nantinya adik-adik mahasiswa juga bisa berkunjung ke sekolah–sekolah untuk menginformasikan berbagai macam program studi yang ada di UMY,” jelas Nurmandi.
Salah satu peserta mudik gratis 2025, Izzul Maulana Haqi, mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi UMY angkatan 2024 bersyukur dan antusias mengikuti program ini karena tanpa mengeluarkan biaya perjalanan pulang.
“Alhamdulillah dengan adanya program mudik gratis ini saya bisa kembali ke kampung halaman tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Apalagi di tengah situasi menuju hari raya pasti tiket menjadi lebih mahal dan langka. Saya bisa menghemat uang sebesar 260 ribu rupiah untuk tiket kereta api menuju Brebes,” ujar pria 19 tahun ini.
Ia berharap ke depannya UMY bisa terus mengadakan mudik gratis dan bahkan memperluas jangkauan wilayahnya. Selain itu, penyelarasan jadwal mudik gratis ini terus disesuaikan dengan jadwal libur yang diberikan oleh universitas, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar.