Liputan6.com, Jakarta - Pasar keuangan Indonesia tengah dihujam berbagai gejolak yang datang bertubi-tubi dari dalam maupun luar negeri. Mulai dari rencana The Fed menaikkan suku bunga acuan hingga hantaman politik di masa transisi pemerintahan yang saat ini menjadi kekecewaan pasar.
Akibat kondisi tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terombang ambing dalam ketidakpastian. Indeks sempat merah padam dan terkoreksi di bawah level Rp 5.000. Sementara kurs rupiah terperosok dalam ke level lebih dari Rp 12.100 per dolar AS.
Head of Research Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, banyak faktor eksternal dan internal yang menyebabkan keterpurukan pasar keuangan di Indonesia. Semua sentimen itu datang secara bersamaan menyusup pasar seluruh dunia, termasuk negara ini.
"Contohnya kondisi global yang kurang baik, turunnya indeks manufaktur global, tuntutan menaikkan suku bunga The Fed, belum jelasnya stimulus China, penilaian belum cukupnya stimulus European Central Bank (ECB)," ucap dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Minggu (5/10/2014).
Masalah lain, tambahnya, datang dari dalam negeri terkait kondisi politik Indonesia. Sejak pemilihan presiden (pilpres) hingga pergantian pemerintahan atau masa transisi yang diwarnai gejolak politik ikut menyumbang pelemahan pasar keuangan. "Kondisi ekonomi dalam negeri belum settle," sambung Reza.
Di tengah kekhawatiran pasar terhadap kondisi dan situasi tersebut, kecenderungan penanam modal lebih cermat dalam melakukan investasi. Reza memberikan jurus aman berinvestasi saat masa transisi ini, terutama di pasar modal.
Pertama, jangan pernah melawan pasar jika amunisinya (dana investasi) si investor tidak terlalu memadai. Kedua, periksa kembali batasan support dan resisten yang sudah dibuat.
Ketiga, rajin mengevaluasi transaksi. Dan Keempat, pilih wait and see apabila si investor belum yakin untuk membenamkan modalnya. "Yang jelas meski saham turun, tapi kalau volatilitas belinya cukup tinggi maka investor masih bisa trading," cetus Reza. (Fik/Ahm)
Tips Aman Berinvestasi Saat Masa Transisi Pemerintahan
Analis mengimbau pelaku pasar tetap berinvestasi aman dan bijak di tengah volatilitas indeks saham tinggi saat masa transisi pemerintahan.
Diperbarui 05 Okt 2014, 10:15 WIBDiterbitkan 05 Okt 2014, 10:15 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Socomec Perkuat Kehadiran di Indonesia lewat Pembukaan Kantor Baru
350 Kata-Kata Perpisahan Termanis yang Menyentuh Hati
350 Kata-Kata Bucin Buat Pacar yang Bikin Baper
6 Potret Cheryl Ruan Istri Bobon Santoso Pakai Baju Adat China, Bak Putri Kerajaan
Jurus Pertamina Dukung Mudik Lancar 2025, Ada Diskon Tiket Pesawat hingga Pelumas
350 Kata-Kata Tentang Pantai yang Menenangkan dan Inspiratif
350 Kata-Kata Motivasi Sekolah yang Menginspirasi Siswa
Komisi I Tegaskan Pembahasan Revisi UU TNI Tak Akan Bertele-tele, Optimis Selesai Sebelum Reses
UNSIA Bagikan Beasiswa dan Santunan Ramadan untuk Anak Yatim
350+ Kata-Kata untuk Jualan Kue Lebaran yang Memikat Pelanggan
KLH Bakal Bongkar Bangunan di Puncak dan Lido dan Dilarang Berdiri Kembali Jika Terbukti Langgar Ketentuan
Link Live Streaming Liga Champions Atletico Madrid vs Real Madrid, Kamis 13 Maret 2025 Pukul 03.00 WIB di Moji dan Vidio