LPS: Subsidi BBM Berkurang, Saham Konstruksi Meroket

Membaiknya ekonomi akan membuat IHSG bisa menyentuh level 6.000 di tahun ini.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 12 Feb 2015, 14:12 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2015, 14:12 WIB
Fauzi Ichsan
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memandang, langkah presiden Joko Widodo (Jokowi) mengurangi subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan mengalihkan ke pembangunan infrastruktur akan memberikan dampak positif kepada industri pasar modal terutama untuk saham-saham perusahaan konstruksi.

Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Fauzi Ichsan mengatakan, pemerintah telah menekan anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga menciptakan penghematan. Penghematan tersebut, dialihkan ke pembangunan infrastruktur. Sehingga pembangunan infratsuktur bakal digenjot mulai tahun ini.

"Dengan menaikan harga BBM, pemerintah bisa menghemat anggaran sebesar Rp 120 triliun yang akan digunakan untuk membangun infrastruktur," kata Fauzi di, Jakarta, Kamis (13/2/2015).

Menurut Fauzi, kondisi tersebut membuat saham perusahaan yang terkait dengan pembangunan infrastruktur menjadi incaran investor. Dampak selanjutnya, saham-saham infrastruktur akan melonjak, "Dengan seperti itu perusahaan yang bergerak di konstruksi dan infarsutkur sahamnya naik pesat," ungkapnya.

Pria yang sebelumnya menjabat sebagai ekonom senior Standard Chartered Bank Indonesia ini memambahkan, semakin membaiknya kondisi perekonomian Indonesia tahun ini akan membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke arah 6.000.

Di awal minggu ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mententuh rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pada perdagangan Senin (9/2/2015), indeks ditutup menguat 0,4 persen atau 21,134 poin ke level 5.363,64. Rekor ini melampaui rekor pada penutupan IHSG, Jumat (6/2/2015) di level 5.342,51. (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya