Menuju Akhir Pekan, IHSG Ditutup Naik 42 Poin

Ada sebanyak 146 saham menguat sehingga mendorong kenaikan IHSG ke level 4.561 pada Jumat pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Nov 2015, 16:18 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2015, 16:18 WIB
20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi dengan kecenderungan menguat pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Hal itu ditopang dari penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan data makro ekonomi positif.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat (20/11/2015), IHSG naik 42,39 poin atau 0,94 persen ke level 4.561,33. Indeks saham LQ45 menguat 1,21 persen ke level 787,44.

Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau pada hari ini.Ada sebanyak 146 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 106 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 97 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham hari ini tidak terlalu ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 216.801 kali dengan volume perdagangan saham 3,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,23 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham tambang turun 0,74 persen. Sektor saham infrastruktur naik 2,08 persen, dan memimpin penguatan sektor saham. Lalu disusul sektor saham industri dasar naik 1,28 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 1,12 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 200 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 100 miliar.Saham-saham yang menguat pada hari ini antara lain saham SRIL naik 10,95 persen ke level Rp 375 per saham, saham SMRA mendaki 5,03 persen ke level Rp 1.565 per saham, saham TLKM naik 3,55 persen ke level Rp 2.915 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham ANTM turun 6,72 persen ke level Rp 347 per saham, saham KREN susut 3,94 persen ke level Rp 2.315 per saham, dan saham INCO susut 3,27 persen ke level Rp 1.775 per saham.Sementara itu, nilai tukar rupiah menguat ke level 13.611 per dolar Amerika Serikat (AS).

Bursa saham Asia cenderung bervariasi jelang akhir pekan ini.Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,1 persen ke level 19.879, indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 1,13 persen ke level 22.754, dan indeks saham Singapura mendaki 0,16 persen ke level 2.915.

Analis PT MNC Securities, Sharlita Maliq menuturkan, IHSG mengalami penguatan secara teknikal. Penguatan IHSG itu ditopang oleh sejumlah sentimen antara lain data makro ekonomi positif mulai dari BI Rate tetap di level 7,5 persen. Selain itu, ada surplus perdagangan mencapai US$ 1,01 miliar pada Oktober 2015.

"Akan tetapi rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat pada Desember masih membayangi pasar saham," kata Sharlita saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/Igw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya