Energi Mega Persada Kurangi Beban Bunga pada 2016

PT Energi Mega Persada Tbk mendapatkan pinjaman dari Intesa Sanpaolo SpA.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Jan 2016, 16:17 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2016, 16:17 WIB
20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melalui anak usahanya EMP Bentu Limited mendapatkan pinjaman US$ 60 juta atau sekitar Rp 829,34 miliar (asumsi kurs Rp 13.822 per dolar Amerika Serikat). Pinjaman itu dari Intesa Sanpaolo SpA & Britannic Strategis Limited.

Pinjaman tersebut berjangka waktu lima tahun dan suku bunga LIBOR +6,8 persen per tahun. Untuk pinjaman ini, PT Energi Mega Persada Tbk dan PT Tunas Harapan Perkasa bertindak sebagai penjamin dalam perjanjian pinjaman tersebut.

Fasilitas pinjaman ini menunggu beberapa pemenuhan syarat pendahuluan. Pinjaman itu akan digunakan perusahaan untuk melunasi pinjaman sebesar US$ 53 juta dengan suku bunga 20 persen per tahun yang jatuh tempo. Pelunasan pinjaman itu akan menurunkan beban bunga PT Energi Mega Persada secara signifikan.

"Pelunasan pinjaman itu dapat menghemat beban bunga hingga sebesar U$ 6,3 juta pada 2016. Penghematan ini akan berdampak terhadap kinerja keuangan perseroan di masa mendatang," ujar Direktur Utama PT Energi Mega Persada Tbk Imam Agustino dalam keterangan yang diterbitkan, Selasa (5/1/2016).

Sementara itu, Direktur PT Energi Mega Persada Tbk Didit Ratam mengatakan, dalam 24 bulan terakhir, pihaknya telah dapat menurunkan pokok pinjaman sebesar lebih dari US$ 300 juta.

"Selanjutnya kami telah melakukan beberapa aktivitas refinancing dengan beban bunga yang lebih rendah. Oleh karenanya, PT Energi Mega Persada Tbk dapat menunjukkan rasio likuiditas yang lebih baik di masa mendatang," ujar Didit.

Sebelumnya anak usaha perseroan EMP ONWJ Ltd, anak perusahaan yang dimiliki sebesar 51 persen oleh Perseroan telah menandatangani perpanjangan kontrak kerja sama (KKS) untuk mengelola blok Offshore North West Java (ONWJ) di Jawa Barat.

Kontrak kerja sama yang baru itu memiliki periode selama 20 tahun, dan mulai efektif pada 19 Januari 2017. Dalam kontrak baru itu, PT Pertamina Hulu Energi ONWJ tetap akan menjadi operator dan kepemilikannya di blok ONWJ akan naik menjadi 73,5 persen (saat ini masih 58,28 persen).

Selanjutnya, kepemilikan di blok itu oleh mitra kerja lainnya, yaitu EMP ONWJ Ltd dan KUFPEC (ONWJ) BV menjadi masing-masing 24 persen (sebelumnya 36,72 persen) dan 2,5 persen (sebelumnya lima persen).

Karena itu sebagai pemilik 51 persen saham tidak langsung di EMP ONWJ Ltd maka kepemilikan efektif PT Energi Mega Persada Tbk di blok ONWJ akan menjadi 12,24 persen (dari sebelumnya 18,72 persen).

"Blok ONWJ tetap akan menjadi kontributor utama terhadap total produksi dari seluruh portofolio Perseroan. Terlepas dari penurunan kepemilikan kami di blok tersebut, kami yakin bahwa jumlah cadangan yang besar dan rencana produksi dari blok itu akan menambah nilai bagi para pemegang saham," kata dia. (Ahm/Igw)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya