Ekonomi RI Tumbuh 4,9 Persen, IHSG Susut 41 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 41,51 poin ke level 4.770,75 pada penutupan sesi pertama.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Mei 2016, 12:24 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2016, 12:24 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Pengunjung melintas di dekat monitor perkembangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka melemah sebesar 12,76 poin. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkuat di zona merah sepanjang sesi pertama perdagangan saham Rabu pekan ini. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2016 di kisaran 4,9 persen belum dapat mengangkat IHSG.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Rabu (4/5/2016), IHSG melemah 41,51 poin atau 0,86 persen ke level 4.770,75. Indeks saham LQ45 susut 0,95 persen ke level 819,34. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah pada Rabu pekan ini.

Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, ada sebanyak 193 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. 81 saham menguat dan 71 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham pada sesi pertama cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 139.444 kali dengan volume perdagangan saham 4,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,1 triliun.

 

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.809,01 dan terendah 4.765,41. Secara sektoral, 10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham konstruksi susut 1,38 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar, disusul sektor saham keuangan melemah 1,27 persen, dan sektor saham perdagangan tergelincir 1,06 persen.

Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 182 miliar. Pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 200 miliar. Saham-saham yang mencatatkan penguatan dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham MCOR naik 6,21 persen ke level Rp 308, saham BNII menguat 1,9 persen ke level Rp 214 per saham, dan saham BALI menguat 1,54 persen ke level Rp 990 per saham.

Sementara itu, saham-saham tertekan antara lain saham ADHI susut 2,99 persen ke level Rp 2.600 per saham, saham SMGR tergelincir 1,28 persen ke level Rp 9.675 per saham, dan saham AALI melemah 3,09 persen ke level Rp 15.700 per saham.

Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.239. Bursa saham Asia pun tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,09 persen ke level 20.452, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,76 persen ke level 1.971,41, indeks saham Shanghai susut 0,15 persen ke level 2.989, indeks saham Singapura tergelincir 1,66 persen ke level 2.764, dan indeks saham Taiwan merosot 1,59 persen ke level 8.162.

Sentimen lain berasal dari pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia. BPS menyebutkan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2016 mencapai 4,92 persen. Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi kuartal I 2015 sebesar 4,73 persen.

Analis PT First Asia Capital David Sutyanto menuturkan pasar saham dan aset berisiko lainnya kembali dilanda koreksi akibat meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi global setelah data manufaktur China dan AS keluar indikasikan perlambatan terjadi.

"Memburuknya sentimen pasar global dan kawasan ini akan mempengaruhi perdagangan hari ini sebelum libur panjang pekan ini. IHSG akan bergerak di zona negatif di kisaran 4.770-4.820," ujar dia. (Ahm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya