Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak variatif pada perdagangan saham Selasa (31/5/2016). IHSG akan bergerak pada support 4.789 dan resistance 4.850.
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, pada perdagangan saham kemarin IHSG menguat 21,30 poin atau 0,44 persen di level 4.836,03. Penguatan IHSG didorong oleh sentimen rencana penerapan pengampunan pajak atau tax amnesty. Hal tersebut mendorong penguatan di sektor keuangan.
Baca Juga
"Sektor keuangan terutama perbankan mendominasi penguatan dengan ditutup hampir 2 persen pada perdagangan kemarin. Sentimen tax amnesty yang sedang digarap pemerintah menjadi faktor utama pendorong penguatan sektor perbankan," kata dia, Selasa (31/5/2016).
Sejalan dengan itu, Bursa Asia ditutup mayoritas menguat setelah Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Janet Yallen memberikan sinyal kenaikan suku bunga acuan dalam beberapa bulan mendatang.
"Pidato Jenet Yellen seakan memberikan sinyal kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang memicu optimisme investor global akan ketidakpastian selama ini. Bursa Jepang memimpin penguatan pada awal pekan ini setelah nilai tukar yen Jepang melemah, setelah signal penundaan kenaikan pajak yang diutarakan oleh Pedana Mentri Jepang dalam pidatonya," jelas dia.
Dia memperkirakan, IHSG akan bergerak pada support 4.789 dan resistance 4.850.
Sementara, berdasarkan riset dari PT Sinarmas Sekuritas, IHSG akan juga diperkirakan akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. IHSG akan bergerak pada support 4.800 dan resistance 4.880.
Sinarmas Sekuritas merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT PP Tbk (PTPP) untuk dicermati pelaku pasar.